Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perhelatan Tao Silalahi Arts Festival (TSAF) ke-8 berakhir, Minggu 3 Desember 2023. TSAF yang berlangsung di Desa Paropo, Kecamatan Silalahi, Dairi ini, berhasil mendatangkan ribuan orang peserta dari dimulainya penyelenggaraan sejak 1 Desember 2023. Setidaknya 1.000 tenda berdiri di sekitar lokasi, kegiatan yang digagas masyarakat Pulo Silalahi dengan Rumah Karya Indonesia (RKI) ini.
Peserta tidak hanya dari sekitar lokasi acara, tapi juga datang dari luar, termasuk dari ISI Surakarta yang sudah berkolaborasi dengan Rumah Karya Indonesia, sejak 5 tahun terakhir.
Adapun para pengisi acara yakni, Cuo Band, Sanggar Sipartogi Art, Sanggar Grace, Tetamus, SMAN 1 Silalahi, Casavella Band, Maranatha Band, serta Pengagan Band.
Acara yang memadukan seni pertunjukan, camping ground dengan bertemakan ketahanan pangan ini, sukses menyita perhatian masyarakat luar.
TSAF-8 juga menghadirkan workshop kopi dengan narasumber dari pegiat Festival Panen Kopi Gayo. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penggalangan dana untuk masyarakat Simangulampe Bakti Raja yang mengalami musibah bencana alam.
"Kehadiran ribuan peserta di acara ini mencerminkan minat yang luar biasa terhadap seni dan budaya lokal yang semakin berkembang. Acara ini tidak hanya memberikan panggung bagi para seniman lokal untuk berkreasi, tetapi juga menjadi pusat pertemuan yang membangun semangat dari berbagai komunitas dan masyarakat," kata Direktur Festival TSAF-8 Hermanto Situngkir, Senin (4/12/2023).
Dikatakan Hermanto, tahun ini festival memiliki tema yang sangat luar biasa yaitu “Ketahanan Pangan ” yang menjadikannya pusat, agar kesinabungan antara budaya dan ketahanan pangan harus tetap dijaga dan dilestarikan demi hidup yang berkelanjutan.
Dengan antusiasnya peserta di acara ini, menunjukkan Pulo Silalahi sudah siap menjadi daerah pariwisata yang baik di sekitaran Danau Toba. Apalagi area ini dikelola secara langsung oleh masyarakat dengan adat istiadat yang tidak bisa dilupakan, salah satunya, dengan menggelar ritus hahomion.
"Rumah Karya Indonesia sudah eksis menghadirkan pengalaman yang sangat luar biasa secara adat istiadat serta secara kepariwisataan. TSAF selalu membuat acara festival yang bernuasa tradisi ini sangat kental. Silalahi adalah daerah pariwisata yang sangat bagus, kegiatan yang selalu berkolaborasi dengan penduduk Silalahi ini diharapkan mampu membangkitkan ketahanan pangan yang lebik baik ke depannya,” ujar Tumpak Hutabarat atau Siparjalang mewakili RKI.
Menurut Siparjalang, minat pengunjung di acara itu sangat luar biasa, tidak hanya sekedar menikmati alam yang telah disajikan, akan tetapi para pengunjung juga turut aktif mewujudkan keberlangsungan ketahanan pangan yang baik di daerah sini. Spektakuler adalah kata yang tepat dalam menggambarkan malam puncak TSAF ke-8 ini," tandasnya.