Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama 12 tahun ditandai dengan perjalanan panjang dalam perannya mengawasi dan memajukan sektor jasa keuangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara (Sumut). Mengemban tugas di Sumut, OJK pun terus berupaya untuk memberikan kontribusi signifikan selama 12 tahun terakhir dalam membangun ekonomi dan menjaga stabilitas sektor jasa keuangan di daerah.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Wan Nuzul Fachri, mengatakan, dengan berbagai inisiatif dan upaya yang progresif, OJK terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, mendorong pertumbuhan, dan menjaga kinerja sektor jasa keuangan. Melalui pengawasan yang ketat, OJK mengidentifikasi dan menangani risiko potensial yang dapat mengancam stabilitas keuangan di daerah.
"Kantor OJK di Sumut juga berperan dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan daerah, terutama dengan memberikan akses keuangan yang lebih mudah kepada pelaku usaha lokal, termasuk sektor UMKM," katanya, Selasa (5/12/2023).
Wan Nuzul Fachri mengatakan, hingga September 2023, kredit perbankan yang disalurkan di Sumut menunjukkan pertumbuhan yang terbatas namun mulai meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,05%. Risiko kredit masih terjaga dalam level yang aman dengan rasio NPL sebesar 2,03%, mengalami perbaikan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 2,04%. Selanjutnya, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 terpantau tumbuh sebesar 1,31% yoy.
Ia menambahkan, upaya untuk memperluas akses keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penyaluran kredit kepada UMKM di Sumut terus melanjutkan tren pertumbuhan hingga mencapai 12,77% yoy. Andil kredit UMKM terhadap total kredit juga sudah melewati target yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 30%, dimana pada September 2023 mencapai 30,40%, meningkat cukup substansial dibandingkan September 2022 yang tercatat 26,71%.
Selama 12 tahun, OJK juga telah mengambil langkah-langkah konkrit dalam memberikan perlindungan kepada konsumen. Salah satunya dengan mengembangkan Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) yang di-launching pada Januari 2021 yang lalu. APPK (diakses melalui kontak157.ojk.go.id) merupakan sistem berbasis web yang dapat diakses oleh seluruh pihak secara daring. Layanan Utama APPK yang dapat digunakan oleh konsumen dan masyarakat, yaitu layanan pertanyaan, informasi dan pengaduan.
Selama Januari hingga Oktober 2023, OJK telah menerima sebanyak 8.226 permintaan layanan yang berasal dari masyarakat di wilayah Sumuy. Permintaan ini terdiri dari 6.464 pertanyaan, 840 permohonan informasi, dan 922 pengaduan.
Dikatakan Wan Nuzul Fachri, OJK juga terus berupaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Sumut. Program edukasi keuangan yang proaktif diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang manfaat dan risiko keuangan serta dalam mengelola keuangan. "Inisiatif ini juga turut memperkenalkan penggunaan layanan keuangan digital seperti digital banking dan fintech dalam rangka menciptakan suasana inklusif dan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan sektor keuangan," katanya.
Bulan November sebagai bulan ulang tahun OJK diwarnai dengan roadshow literasi keuangan. Selama bulan November 2023, di Sumut, Kantor OJK telah menggelar program edukasi keuangan yang mencakup berbagai wilayah, melibatkan total 1.400 peserta. Kabupaten Deliserdang menjadi tuan rumah pertama, dimana OJK memberikan edukasi perencanaan keuangan dasar yang dihadiri oleh kalangan ASN, UMKM, dan ibu rumah tangga.
Kota Tanjung Balai dan Dairi menyusul dengan fokus pada perencanaan keuangan dini untuk pelajar. Kota Medan menjadi tempat digelarnya edukasi terkait digitalisasi perbankan. Selain itu, OJK juga menyoroti Kabupaten Tapanuli Selatan dengan program waspada investasi dan pinjaman online ilegal, khususnya untuk UMKM dan kelompok tani, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko keuangan yang merugikan.
Selama 12 tahun, kata Wan Nuzul Fachri, OJK turut berperan dalam memperkuat fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara nasional maupun regional, khususnya di Sumut. Dengan berbagai upaya, OJK mendorong pertumbuhan sektor jasa keuangan, memberikan perlindungan konsumen, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh wilayah kabupaten dan kota.
"Perjalanan ini mencerminkan komitmen OJK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, dengan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Kantor OJK Provinsi Sumut terus berperan dalam membentuk perkembangan ekonomi di Sumut dan berkontribusi pada pembentukan sistem keuangan yang tangguh," katanya.