Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Berastagi. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Sumatra Utara (Sumut) menyerap kredit Rp 77,72 triliun per Oktober 2023. Serapan ini tumbuh 12,45% dibandingkan tahun 2022 dan jauh di atas realisasi nasional yang hanya tumbuh 8,36%. Kinerja kredit UMKM yang positif diikuti oleh risiko kredit yang terjaga. Tercatat, non performing loan (NPL) berada di level 3,41%.
Lapangan usaha yang menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit UMKM di Sumut adalah perdagangan dengan porsi sebesar 45,59%, diikuti dengan pertanian sebesar 25,31% dan industri pengolahan dengan serapan 8,91%.
"Share kredit UMKM terhadap total kredit bank umum terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari 26,80% pada tahun 2020, 31,07% pada tahun 2021 dan sebesar 30,51% pada Oktober 2023. Adapun angka tersebut sudah melebihi angka 30% yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh presiden RI. Peningkatkan share kredit UMKM tersebut didukung oleh penyaluran kredit yang terus bertumbuh dengan pesat," kata Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumut, Anton Purba, pada acara Media Gathering, di Mikie Holiday Resort, Berastagi, Jumat (8/12/2023).
Anton mengatakan, dalam peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap UMKM menjadi aspek penting bukan hanya dalam mendukung pemulihan ekonomi namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat bahwa sektor UMKM menyerap 97% tenaga kerja secara nasional (menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2020).
Hal tersebut juga yang menjadi salah satu dasar bagi OJK dalam menempatkan UMKM sebagai salah satu kategori usaha berkelanjutan, sesuai POJK Keuangan Berkelanjutan (POJK No. 51/POJK. 03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik).
Sebagai informasi singkat, Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Dikatakan Anton, sejak pandemi covid-19 terjadi, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja hingga Desember 2020 dan menyebabkan peningkatan pengangguran secara masif. "Namun di awal tahun 2021, kredit bank umum kepada UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh pesat hingga tahun 2023 ini. Bahkan untuk Sumut, pertumbuhannya lebih tinggi dari realisasi nasional," sebut Anton.