Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Pemilu 2024, PETRASA Dairi menggelar diskusi publik yang mengambil tema, "Menakar Peluang Calon Legislatif Perempuan di Pemilu 2024".
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Balai Budaya Pemkab Dairi, Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (22/1/2024).
Diskusi publik tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Saur Tumiur Situmorang (mantan Komisioner Komnas Perempuan) yang membawakan materi "Peluang dan Tantangan Perempuan Berperan di Ruang Publik" dan Jenny Ester Pandiangan (Komisioner KPU Dairi) dengan materi "Tantangan Perempuan dalam Pemilu 2024".
Usai diskusi, Duat Sihombing selaku moderator yang juga Kepada Divisi Advokasi PETRASA mengatakan, keterlibatan perempuan dalam politik itu masih sangat rendah.
Walaupun dalam konteks pencalegan keterwakilan perempuan itu sudah mencapai 30 persen, tetapi tingkat keterpilihan perempuan itu sangat minim.
"Untuk itu melalui diskusi ini kita mau mendorong perempuan memilih perempuan, dan kita tidak menfokuskan hanya kepada satu orang caleg perempuan saja," kata Duat.
Dalam diskusi terungkap ada 108 caleg perempuan dari 321 caleg yang ada di Dairi, baik itu caleg perempuan untuk provinsi dan daerah.
"Jadi kalau bisa caleg perempuan itu bisa menang dan dipilih, sehingga ke depan ada kebijakan itu yang berpihak kepada perempuan," ujarnya.
Menurut Duat Sihombing, memang banyak tantangan untuk caleg perempuan, antara lain masalah biaya, urusan rumah tangga dan faktor kultural atau budaya, sehingga banyak yang masih enggan memilih perempuan.
Padahal di zaman sekarang kesempatan perempuan dan laki-laki itu sama, baik dalam politik, ekonomi dan lainya.
"Kita berharap ke depan perempuan mau maju tampil di depan dalam mengambil keputusan dan kebijakan di ruang publik," tuturnya.
Duat mengajak perempuan pilih caleg perempuan, agar kebijakan nantinya berperspektif kepada perempuan.
"Hanya perempuan yang bisa memperjuangkan perempuan," tegasnya.
Sementara itu Jenny Ester Pandiangan selaku narasumber dalam diskusi ini mengajak semua peserta diskusi yang semuanya perempuan dampingan PETRASA, agar aktif menjadi pemilih, menolak berita hoax, cerdas memilih dan jangan terpengaruh money politik dan lain-lain.
Menurut Jenny, untuk caleg perempuan di Dairi di atas 30 persen, tepatnya 37%. Masalahnya sekarang apakah yang 37% ini bisa duduk semua.
"Pemilu 2019, caleg perempuan juga di atas 30 persen, namun yang duduk hanya dua orang saja, itupun hanya dari satu Dapil," ujarnya.
Ada banyak faktor-faktor mengapa caleg-caleg perempuan ini tidak terpilih, karena memang banyak perempuan yang tidak memilih caleg perempuan.
"Padahal DPT perempuan itu lebih banyak, ada sekitar 4 ribuan selisihnya dibanding dengan jumlah DPT laki-laki," sebutnya.
Faktor lainnya, mungkin caleg perempuan yang ada tidak serius, mungkin mereka hanya untuk memenuhi kuota perempuan di partainya masing-masing.
"Partai juga tidak serius mengkader perempuan, partai mencari kader perempuan ketika Pemilu saja," terangnya.
Pemilu masih ada waktu 24 hari lagi, untuk itu kepada masyarakat untuk kritis memilih. Jangan terpengaruh money politik yang merusak tatanan demokrasi.
"Mari kita pilih perempuan yang bisa membawa isu-isu yang berkeadilan gender itu," tutupnya.