Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Proyek rehabilitasi ruang belajar SMP Negeri 1 Pagaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara (Utara) Sumatera Utara, kini telah dipasang plank proyek.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Senin (22/01/2024), papan proyek telah terpampang jelas di depan salah satu gedung (ruang) belajar yang sedang direnovasi.
Padahal, sejauh ini warga setempat mempertanyakan soal keterbukaan informasi publik tentang proyek di SMP Negeri 1 Pagaran yang terkesan tidak transparan dan ditutup-tutupi.
Dari papan proyek yang telah dipasang diketahui, nama kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Pasca Bencana Gempa Bumi Tapanuli Utara, dengan nomor kontrak: HK.02.03-Cb2/SPK/PPK PS Wil I/TAPUT/11 dengan nilai Rp 2.640.036.060.
Masa kerja 240 HK, namun tidak dipampangkan kapan pekerjaan tersebut dimulai dan kapan akan berakhir sesuai dengan 240 hari kerja (HK) yang tertera pada papan proyek.
Tidak terlihat adanya aktivitas konstruksi di lokasi proyek. Ketika hal itu ditanyakan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pagaran, F Sitorus, dia mengatakan karena masalah bahan.
"Saya kurang paham kenapa pihak kontraktor sering tidak beraktivitas, padahal proses pembelajaran menjadi terganggu jika proyek ini terlalu lama selesai," kata F Sitorus di ruang kerjanya, Senin (22/01/2024) siang.
Hal senada juga disampaikan Kadis Pendidikan Tapanuli Utara, Bontor Hutasoit, ketika dikonfirmasi medanbisnisdaily.com lewat telepon selulernya. "Dinas tidak tahu-menahu tentang proyek rehabilitasi SMP Negeri 1 Pagaran," sebut Bottor.
Diberitakan sebelumnya, proyek rahabilitasi ruang belajar dan pembangunan sarana dan prasarana pembelajaran SMP Negeri 1 Pagaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), dituding tidak transparan.
Tentang berapa besar anggaran yang dikucurkan, siapa pihak rekanan yang mengerjakan, dan darimana anggaran pembangunan berasal, apakah APBD atau APBN.
Tidak ditemukan papan proyek di sekitar lokasi, dan menurut keterangan warga pihak rekanan sama sekali tidak memberdayakan warga lokal sebagai pekerja proyek. Berdasarkan keterangan warga, pekerjaan dimaksud sudah berlangsung sejak 3 bulan lalu dan keseluruhan pekerja proyek berasal dari luar daerah.
Medanbisnisdaily.com kemudian menanyakan hal tersebut kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pagaran, F Sitorus. Sumber dana, besaran dana dan pihak rekanan yang mengerjakan.
"Dananya dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," jawab Sitorus, dikonfirmasi Medanbisnisdailycom, Senin (08/01/2024) di ruang kerjanya.
Sitorus kemudian menjelaskan bahwa, dana sebesar itu dipergunakan untuk merehabilitasi ruang belajar dengan mengganti atap, pemasangan lantai keramik, termasuk pembangunan gedung laboratorium.
Kemudian ditanya, kalau sumber dananya dari DAK, berarti pihak sekolah yang mengerjakan (swa kelola)? Sitorus menjawab "Pengerjaannya langsung dari pusat. Kepala Sekolah tidak ikut campur dalam hal pengerjaannya," kata Sitorus.
Ketika ditanya soal transparansi dan keterbukaan informasi publik, mengingat besar anggaran bersumber DAK mencapai Rp 2,6 Miliar namun di lokasi tidak terpasang papan proyek, F Sitorus malah terkesan terburu-buru meninggalkan medanbisnisdaily.com dengan dalih akan memberikan pengarahan kepada siswa yang baru masuk sekolah setelah libur Tahun Baru 2023.