Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Muryanto Amin, SSos MSi, menjelaskan dewasa ini kebutuhan kerja dan profil lulusan telah berubah menyesuaikan perubahan iklim.
Karena itu, Muryanto menegaskan, kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan di sektor energi terbarukan. Hal itu dijelaskan Muryanto saat melantik 1.952 wisudawan periode II T.A 2023/2024 yang digelar hybrid di Auditorium USU, Senin - Selasa (5-6/2/2024).
Dalam pidatonya yang berjudul "Respon Perubahan Iklim dan Adaptasi Kebutuhan Profil Pekerja dari Lulusan Perguruan Tinggi" rektor mengulas tentang tindakan yang diperlukan dalam mengelola perubahan kebutuhan kerja di tengah isu perubahan iklim, serta mengharuskan setiap negara meratifikasi peraturan tentang perubahan iklim.
“Isu tentang perubahan iklim dunia, telah dimulai sejak Protokol Montgreal 1987, berisi perjanjian lingkungan hidup yang menjadi model diplomasi masa depan. Melalui kebijakan kontribusi secara nasional (NDC), pemerintah mencegah kenaikan suhu rata-rata global sebesar 20 C (3,60F) di atas suhu pra-industri dan mengupayakan untuk menjaganya di bawah 1,50C (2,70F)," kata Muryanto
Dijelaskan Muryanto, kebijakan tersebut mengatur keputusan teknis yang memberi dampak ekonomi, sosial, dan politik pada supply chain (rantai pasok) dengan pola produksi yang berubah, dikenal sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dikatakan Mantan Dekan Fisip USU ini, laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan International Labour Organization (ILO), terdapat 13,7 juta lapangan pekerjaan di sektor energi terbarukan di seluruh dunia di tahun 2022, atau naik 7,88% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
“Perubahan kebutuhan lapangan pekerjaan dan profesi sektor Energi Baru Terbarukan di dunia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir. Profil tenaga kerja terampil yang dibutuhkan akan menumbuhkan investasi di Indonesia. Sehingga yang diperlukan adalah kemampuan inovasi dari angkatan kerja terampil di Indonesia," tandasnya
Rektor USU menambahkan USU telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based. Kebijakan USU menjadi World Class University, dipilih agar memastikan proses pembelajaran memenuhi standar internasional.
Pada tahun 2023-2024, USU telah melaksanakan Program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY) sebagai ikhtiar untuk mencapai peringkat 500 QS universitas berkelas dunia. QS WUR 2024 merilis 1.500 universitas di seluruh dunia dalam pemeringkatannya pada Juli 2023.
USU telah memiliki standar sebagai universitas berkelas dunia di peringkat 1.201 QS WUR Tahun 2023, peringkat 1.501 THE WUR Tahun 2023, urutan 5 terbaik PT di Indonesia versi Schimago Rank Tahun 2023, naik peringkat dari urutan 28 ke 12 PTN di Indonesia versi Webometric Tahun 2023, meraih 401-450 QS AUR Tahun 2023 atau naik 50 peringkat dari tahun lalu.
Anderson Sitorus, S Hut seorang wisudawan dari Fakultas Kehutanan USU yang meraih predikat IPK Tertinggi se-USU 4,00, menyatakan bahwa kedisiplinan dan tekun dalam proses belajar merupakan kunci utama.