Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rektor USU Prof Muryanto Amin SSos MSi mengatakan meski saat ini teknologi digital semakin pesat namun penggunaannya tetap membutuhkan pemikiran manusia. Dengan proses pemikiran yang sangat dalam akan membuat penggunaan mesin digital lebih teroptimalisasi.
"Pemikiran semacam itulah yang disebut sebagai critical thinking, yang kemudian menghasilkan berbagai hilirisasi produk, termasuk digitalisasinya yang diterjemahkan dalam bentuk mesin. Tidak akan mungkin mesin digital itu bekerja sendiri. Itulah fenomena critical thinking yang sangat perlu dimiliki oleh anak-anak muda yang sedang mengalami pendidikan formal, untuk membedakan bagi mereka yang mempercayai experiences based," ujar Muryanto pada acara wisuda USU yang digelar 21-22 November 2023.
Ia mengatakan kemampuan critical thinking bisa dipelajari dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran yang akan menghasilkan keputusan yang tepat dan solusi yang efektif.
Ketika berpikir kritis, kata Muryanto, tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mengajukan pertanyaan, menilai kebenaran, mempertimbangkan alternatif, dan mencari solusi terbaik berdasarkan bukti dan fakta yang ada.
"Lulusan USU, setidaknya dalam 3 tahun terakhir, telah mengalami proses pembelajaran yang memperkuat critical thinking tersebut melalui kurikulum Outcome Based Education (OBE), kelas kolaboratif/partisipatif dan persiapan pembelajaran di program studi yang telah dan akan mendapatkan akreditasi internasional. Alasan utama mengubah proses pembelajaran berstandar internasional adalah menciptakan academic environment melalui tumbuh, berkembang dan menguatnya critical thinking mahasiswa dan dosen," ujar Prof Mury.
"Sebagai alumni USU rektor berharap harus terbiasa menggunakan critical thinking di manapun dan kapanpun dan tidak boleh berhenti. "Kekuatan critical thinking yang akan ditampilkan pasti memberikan energi positif bagi siapapun dan lembaga apapun yang membutuhkannya," tegasnya.
Tantangan bagi anak-anak muda Indonesia, imbuhnya, adalah menampilkan kearifan lokal dengan segala sumber daya yang ada di dalamnya, harus memiliki standar internasional termasuk menciptakan hilirisasi. Potensi lokal yang kaya di Indonesia dikelola untuk kemakmuran negara Indonesia, bukan menjadi konsumen di negaranya sendiri.
Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, USU telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based. "Program layanan Tri Dharma yang diberikan Universitas Sumatera Utara menjadi bagian untuk menciptakan critical thinking yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dunia kerja," kata Prof Mury.