Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 1 Medan bersama mitra kerja dan stakeholder akan membentuk tim task force untuk mengatasi serta menyelesaikan beragam masalah yang menghambat kemajuan entitas badan usaha pengelola pelabuhan, khususnya Pelabuhan Belawan.
Pembentukan task force tersebut terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Grand City Hall, Medan, Rabu (22/5/2024). FGD tersebut dilaksanakan Pelindo Regional 1 bersama stakehokders khususnya para asosiasi pelaku usaha yang menjadi mitra PT Pelindo.
Kegiatan bertajuk FGD Kolaborasi untuk Melesat Bersama Mewujudkan Pelabuhan Belawan sebagai Pintu Gerbang Maritim Sumatera dibuka oleh Exelutif Direktur Regional Satu Ichwal Fauzie Harahap.
Hadir dalam kegiatan tersebut para pengurus asosiasi pelaku usaha yang bermitra dengan PT Pelindo, di antaranya Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Seluruh Indonesia (ALFI) Sumatera Utara, Surianto SH; Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumut, Salomo Nababan; Sekretaris Indonesian National Shipping Association, Yongkie; Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumatera Utara yang juga Ketua Indonesia Shipping Association, Dianto MS; Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Cabang Belawan, Ery Salim alias Aliong.
Sedangkan dari kalangan pimpinan entitas bisnis anak usaha Pelindo hadir di antaranya General Manager Pelabuhan Belawan Yunaidi Ramli yang menjadi pemandu (moderator) FGD, pejabat teras PT Pelindo Solusi Logistik Evan dan lainnya. Juga hadir Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Rivolindo.
Ichwal Fauzie Harahap dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengajak seluruh stakeholder untuk menyampaikan berbagai masukan termasuk kritik saran untuk mendukung dan memajukan Pelabuhan Belawan
Disebutkannya, dalam upaya memajukan Pelabuhan Belawan ditemukan berbagai hal yang menghambat baik pada sisi perairan pun juga pada sisi darat.
Dari sisi perairan, katanya, kondisi kedalaman air yang relatif dangkal pada alur masuk dermaga dan kolam pelabuhan yang dikeluhkan para pengguna jasa karena menghambat mobilitas kapal. Demikian juga pada sisi darat.
Di antaranya, kemacetan yang kerap terjadi pada ruas jalan dari dan ke kawasan pelabuhan , peralatan bongkar muat yang membutuhkan modernisasi dan penambahan. Kedua hal tersebut membuat produktivitas pelabuhan tidak optimal sekaligus menghambat kemajuan.
Pada sesi diskusi yang dipandu GM Pelabuhan Belawan Yunaidi Ramli kalangan peserta membeberkan berbagai masalah yang dihadapi sekaligus menawarkan masukan konstruktif demi mendorong sekaligus meningkatkan kinerja dan produktivitas pelabuhan Belawan.
Ketua DPW ALFI Sumut Surianto yang juga anggota DPRD Medan mengusulkan supaya dibentuk task force yang melibatkan seluruh stakeholder untuk menginventarisir sekaligus mengatasi masalah masalah yang dihadapi.
Kata politisi Partai Gerindra tersebut, tim task force yang akan dibentuk harus ramping tetapi mewakili (menjadi representasi) dari seluruh stakeholder yang ada di Pelabuhan Belawan.
"Anggota tim task force jangan banyak melainkan harus merepresentasikan seluruh stakeholder," katanya menyarankan.
Melalui tim task force tersebut dilakukan kajian menyeluruh atas masalah yang ditemukan serta solusinya.
Surianto yang akrab disapa Butong pada kesempatan itu menyebutkan jika dibutuhkan dukungan pembiayaan untuk menyelesaikan hambatan yang ditemukan, pihaknya sebagai pelaku usaha siap untuk bergotongroyong menyediakan dukungan pembiayaan.
Yunaidi Ramli yang memandu sesi diskusi menyambut positif usulan tersebut sekaligus meminta pembentukan tim task force direalisasikan secepatnya.
Pada kesempatan itu Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Belawan Rivolindo turut memberikan sambutan yang mengundang antusiasme para peserta.