Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Kantor (Kakan) Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (OP) Belawan, Rivalindo mengkritik keras kinerja Pelabuhan Belawan yang jauh dari optimal dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di pelabuhan kebanggaan warga Sumatera Utara itu.
Sangkin kecewanya, Rivalindo sampai mengancam akan menutup operasional Pelabuhan Belawan. Tindakan itu pernah ia lakukan terhadap Pelabuhan Cirebon.
Kritik keras Rivalindo ia sampaikan ketika menjadi pembicara di hadapan para peserta Focus Group Discussion (FGD) yang digelar PT Pelindo Group Belawan, di Hotel Grand City Hall Medan, Rabu (22/5/2024).
Keluhan yang sama juga disampaikan para pelaku usaha. Mereka membeberkan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi pelaku usaha di kawasan Pelabuhan Utama Belawan.
Adapun kendala dimaksud antara lain kemacetan parah yang nyaris terjadi setiap hari di sepanjang ruas jalan sejak keluar dari pintu gerbang tol Belawan menuju Pelabuhan Belawan.
Kemacetan tersebut antara lain disebabkan ulah para pengemudi truk yang parkir sembarangan di badan jalan, sempitnya badan jalan dibandingkan dengan volume truk (kendaraan) yang keluar masuk dari dan ke kawasan pelabuhan.
Lalu, minimnya penerangan di lintasan badan jalan pada waktu malam jadi kendala bagi pengusaha angkutan untuk beroperasi 7 x 24 dalam seminggu
Menanggapi keluhan para pelaku usaha itu, Exekutif GM Pelindo 1 Belawan, Jonedy Ramli berjanji segera membenahi sekaligus memperbaiki infrastruktur yang dikeluhkan para pengusaha yang setiap hari beroperasi di kawasan Pelabuhan Belawan.
Menurut Jonedy Ramli, infrastruktur jalan yang sempit dan lampu penerangan jalan yang sudah mayoritas rusak segera diperbaiki.
Cuma Jonedy Ramli menegaskan dalam perbaikannya membutuhkan anggaran yang lebih besar seperti pengerukan alur yang membutuhkan anggaran biaya yang besar, maka hal itu tidak bisa ditangani pihaknya.
Sebelumnya, Kepala Kantor (Kakan) Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (OP) Belawan Rivalindo menyampaikan pernyataan yang mengejutkan.
Rivalindo yang sudah beberapa tahun bertugas memimpin "pemerintahan" di kawasan Pelabuhan Belawan itu mengancam akan menutup operasional pelabuhan utama di luar Pulau Jawa tersebut
Pernyataan KSOP Belawan Rivalindo yang mengancam akan menutup operasional Pelabuhan Belawan didorong rasa kecewanya atas kinerja Pelabuhan Belawan yang jauh dari optimal dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di pelabuhan kebanggaan warga Sumatera Utara itu
BACA JUGA: PT Pelindo Bersama Mitra Bisnis Bentuk Task Force Tangani Masalah di Pelabuhan Belawan
Dia juga menyebutkan berbagai hambatan yang dihadapi dalam operasional pelabuhan, baik dari sisi darat dan laut, termasuk gangguan keamanan yang dialami para pelaku usaha.
Kata Rivalindo, pada awal dia bertugas di Belawan beberapa tahun silam, rerata kunjungan kapal per hari ke terminal petikemas Pelabuhan Belawan berkisar 7-10 unit. Jumlah itu sangat minim yang membuat Pelabuhan Belawan sangat sepi.
Beranjak dari kondisi itu, kata Rivalindo, akan lebih baik Pelabuhan Belawan ditutup jika produktivitas dan kinerjanya tidak tidak bisa didongkrak.
Rivalindo pun bercerita dia pernah menutup Pelabuhan Cirebon di masa lampau. Pasalnya, warga setempat kerap melakukan demonstrasi memprotes pelabuhan tersebut yang membuat operasional pelabuhan terganggu.
Akibatnya, dengan berat hati dia menutup operasional pelabuhan tersebut. Namun, beberapa minggu setelah ditutup, muncul desakan dari berbagai pihak agar Pelabuhan Cirebon dioperasikan lagi dan permintaan itu direalisasikan setelah melalui beberapa kali pertemuan dengan para pihak, termasuk dengan warga yang kerap melakukan demo memprotes operasional pelabuhan itu.