Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komisi Uni Eropa (UE) mengancam akan memberlakukan tarif impor khusus pada mobil listrik asal China yang masuk ke pasar Eropa. Sanksi ini direncanakan mulai berlaku pada 4 Juli, kecuali jika tercapai kesepakatan alternatif dengan pemerintah China. 2
Dikutip dari detikNews, Komisi UE menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi produsen mobil listrik Eropa dan sebagai respons terhadap "subsidi tidak adil" yang diberikan di China. Langkah ini mengikuti Amerika Serikat, yang sudah menerapkan bea masuk 100 persen pada kendaraan listrik dari China.
Dalam skenario terburuk, tarif sebesar 38,1 persen akan dikenakan, ditambah dengan bea masuk reguler 10 persen untuk semua kendaraan dari China, sehingga total tarif bisa mencapai 48,1 persen. Produsen mobil listrik terbesar dunia, "Build Your Dreams" (BYD), akan dikenai tarif tambahan antara 17 dan 20 persen di luar tarif reguler.
Selain itu, UE berencana mengenakan tarif berbeda untuk setiap produsen China, tergantung pada kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan investigasi UE yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Respon China
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) China pada Kamis (13/6) menyatakan akan mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika diperlukan, terkait rencana Uni Eropa (UE) untuk memberlakukan bea masuk sementara terhadap impor kendaraan listrik (EV) dari China.
Kantor Berita ANTARA menyebutkan bahwa Juru bicara Kemendag China, He Yadong, mengatakan dalam konferensi pers bahwa temuan awal UE tidak memiliki dasar faktual maupun hukum.
Menurutnya, langkah UE ini melanggar hak dan kepentingan industri EV China, mengganggu kerja sama China-Eropa di sektor kendaraan energi baru, serta merusak rantai pasokan dan industri otomotif global, termasuk di UE.
He menyebut tindakan UE sebagai proteksionisme terang-terangan yang diduga melanggar peraturan WTO. China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan hak dan kepentingan perusahaan-perusahaannya, dan mendesak UE untuk segera mengoreksi kebijakannya, serta mengatasi gesekan ekonomi dan perdagangan melalui dialog sesuai konsensus yang dicapai dalam pertemuan trilateral China-Prancis-UE baru-baru ini.(dto)