Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Hanoi. Pemerintah Vietnam meminta pemerintah Indonesia untuk menyelidiki dan mengklarifikasi laporan bahwa Angkatan Laut Indonesia telah menembak dan melukai beberapa nelayan Vietnam di perairan Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Pham Binh Minh mengatakan kepada Menlu RI Retno Marsudi via telepon, insiden tersebut "sangat serius ... dan tidak sesuai dengan hubungan kemitraan strategis antara Vietnam dan Indonesia," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Vietnam seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (29/7).
Sebelumnya, lewat situsnya, komisi pencarian dan penyelamatan provinsi Binh Dinh, Vietnam menyatakan bahwa sebuah kapal nelayan Vietnam tengah berada sekitar 132 mil laut tenggara Pulau Con Dao, Vietnam ketika para nelayan di kapal tersebut ditembak Angkatan Laut RI pada Sabtu (22/7) malam waktu setempat.
Menurut otoritas Vietnam seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (24/7), empat nelayan Vietnam terluka akibat tembakan tersebut. Dua orang di antaranya mengalami luka-luka serius. Mereka telah dibawa ke Pulau Con Dao untuk menjalani perawatan.
Berdasarkan koordinat yang diberikan otoritas Vietnam, penembakan itu terjadi di dekat area, yang oleh Indonesia kini disebut sebagai Laut Natuna Utara.
Sengketa atas hak-hak penangkapan ikan dan pengeboran minyak telah memicu ketegangan di perairan Laut China Selatan. Pemerintah China mengklaim nyaris seluruh perairan tersebut. Namun Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim atas perairan tersebut.
Meskipun Indonesia tidak termasuk pihak yang bersengketa, namun baru-baru ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman mengumumkan secara resmi nama baru perairan di utara Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, yang diberi nama Laut Natuna Utara. (dtc)