Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Aksi mogok ratusan pegawai PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang berlanjut hingga hari ini berbuntut panjang. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) bidang Distribusi dan Logistik, Kyatmaja Lookman mengatakan, hingga kini proses bongkar muat masih terhambat, meski telah diberlakukan rekayasa alternatif dengan memberlakukan empat terminal.
Keempat terminal itu adalah Terminal Operasi 3 PT Pelabuhan Tanjung Priok, TPK Koja, New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) dan PT Mustika Alam Lestari (MAL).
"Mogok masih lanjut. (4 terminal) enggak mampu karena 70% aktivitas pelabuhan di JICT," ungkap Lookman saat dihubungi detikFinance, Jumat (4/8/2017).
Jika 70% proses bongkar muat peti kemas berada di JICT, maka empat terminal lain hanya mampu memenuhi 30% sisanya . Dengan demikian masing-masing terminal akan menerima beban dua kali lipat dari yang seharusnya.
"Jika yang 30% menghandle yang 70%, mereka kenaikan jumlah 2 kali lipat lebih. Tambah menumpuk dan terjadi antrean," ujarnya.
Menurut informasi yang diterima Lookman, antrean truk di ke empat terminal tersebut sebagian besar sudah mengular, hingga 3 km. Bahkan di NPCT1 antrean sudah sampai ke jalan tol.
"Antrean di NPCT1 yang dulu enggak panjang, sekarang sudah mengular sampai ke pintu keluar, sekitar 2 km sampai dengan 3 km. Sampai ke jalan tol laporan anggota di lapangan. Cilincing dan cakung juga sudah stuck," terangnya.
Oleh karena itu Lookman berharap, agar permasalahan antara JICT dengan serikat pekerjanya segera diselesaikan, mengingat JICT merupakan obyek vital keluar masuknya barang ekspor/impor.
"Kita harap agar bisa selesai dengan baik secepatnya, baik antara manajemen JICT ataupun dengan serikat pekerjanya. Karena JICT pelabuhan Priok merupakan obyek vital, akibatnya semua sektor merugi," terangnya. (dtf)