Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Angka gini ratio atau ketimpangan Indonesia saat ini mencapai 0,393. Pembangunan infrastruktur pun menjadi salah satu cara pemerintahan Presiden Joko widodo (Jokowi) mengurangi kesenjangan antar wilayah tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan meliputi jembatan gantung di pedesaan, pembangunan kawasan pemukiman kumuh, akses air minum layak, perumahan, bendungan dan jalan.
Alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur yang langsung berdampak untuk mengurangi kesenjangan tersebut mencapai 90% dari total anggaran pembangunan infrastruktur di bidang PUPR selama setahun.
"Karena menurut teori ekonomi, begitu infrastruktur itu digenjot, memang akan langsung berdampak. Kesenjangan itu bisa melebar kalau program-program yang kecil-kecil ini lebih gencar lagi," katanya saat ditemui di acara Indonesia Development Forum (IDF) di Gama Tower, Jakarta, Kamis (10/8).
Untuk jalan, pemerintah membangun 1.845 km jalan baru dari 2015-2016. Hingga akhir tahun 2017 nanti, ditargetkan ada 778 km tambahan jalan baru yang akan dibangun. Sedangkan jembatan akan dibangun 29,8 km hingga tahun 2019 mendatang, setelah membangun total panjang 14 km jembatan hingga tahun 2016.
Di bidang perumahan, pemerintah membangun rumah susun, swadaya dan rumah khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Berbagai skema pembiayaan dilakukan mulai dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Selisih Bantuan Uang Muka (SBUM). Total rumah yang terbangun sepanjang 2015-2016 mencapai 1.504.939 unit rumah.
Bendungan juga dibangun guna memberikan penyediaan air baku, pembangkit listrik hingga irigasi bagi lahan pertanian. Misalnya Bendungan di Yahukimo, Papua yang dibangun dengan anggaran Rp 109,8 miliar dengan kontrak tahun jamak 2012-2016. Dan juga bendungan Nuhoa di Nabire yang dibangun dengan anggaran Rp 21,3 miliar dari tahun 2012-2017.
Beberapa jaringan irigasi juga dibangun di antaranya irigasi Komering di Sumatera Selatan, irigasi Lhok Guci di Aceh Barat, Irigasi Rentang di Jawa Barat, Irigasi Gerak Jabung dan Karya Tani di Lampung, dan irigasi di Sungai Duren Jambi.
Sementara di kawasan perbatasan, pemerintah membangun pos lintas batas negara (PLBN) di 7 daerah yang diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan. Begitu pula untuk jalan kawasan perbatasan di Papua, Kalimantan dan NTT.
"Jadi mayoritas APBN yang ada di PU, itu justru proyek-proyek yang lebih berpengaruh terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan berpotensi mengurangi kesenjangan. Itu yang mayoritas APBN. Karena jalan tol dan lainnya yang besar-besar itu kebanyakan menggunakan BUMN dan swasta," tukas Basuki. (dtf)