Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kuala Lumpur. Angkatan Laut Kerajaan Malaysia ikut mengerahkan kapal-kapal dan helikopter untuk membantu operasi pencarian 10 pelaut AS yang hilang menyusul tabrakan kapal perang AS dengan kapal dagang di perairan dekat Singapura.
Kepala Angkatan Laut Malaysia, Laksamana Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) tengah berlangsung untuk mencari ke-10 pelaut AS yang hilang tersebut.
Disebutkan Badaruddin kepada media lokal The Star, Senin (21/8/2017), Angkatan Laut Malaysia mengerahkan tiga kapal -- KD Handalan, KD Gempita, dan KD Lekiu -- serta sebuah pesawat penyerang CB 90 dan helikopter SuperLynx.
"Badan Penegakan Maritim Malaysia juga telah mengerahkan tiga kapal untuk membantu dalam operasi tersebut, dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia juga mengerahkan pesawat," tuturnya.
Kapal penghancur rudal milik AS, USS John McCain, bertabrakan dengan kapal niaga Alnic MC pada Senin (21/8) pagi, sekitar pukul 05.24 waktu setempat. Insiden ini terjadi di perairan sebelah timur timur Singapura, dekat Selat Malaka.
"Kapal penghancur rudal USS John S MccCain (DDG 56) terlibat tabrakan dengan kapal niaga Alnic MC, saat berlayar di perairan timur Selat Malaka dan Singapura pada 21 Agustus," demikian pernyataan Angkatan Laut AS, seperti dilansir AFP, Senin (21/8).
"Laporan awal mengindikasikan John S McCain mengalami kerusakan di bagian port side aft (bagian kiri belakang kapal)," imbuh pernyataan itu.
Angkatan Laut AS menyebut, insiden ini memicu korban luka dan korban hilang. Upaya penyelamatan dilakukan Angkatan Laut AS bersama otoritas Singapura dengan melibatkan kapal tongkang, helikopter, kapal patroli laut dan pesawat militer AS.
"Saat ini ada 10 pelaut yang hilang dan lima orang lainnya luka-luka. Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung dengan berkoordinasi dengan otoritas lokal," sebut Angkatan Laut AS dalam pernyataan itu.
Saat insiden ini terjadi, kapal militer AS itu sedang berlayar ke pelabuhan Singapura dalam misi kunjungan rutin. Kapal AS ini bertabrakan dengan sebuah kapal tanker berbendera Liberia seberat 30 ribu ton, yang digunakan untuk membawa minyak dan zat kimia. Pemicu tabrakan ini masih diselidiki. (dtc)