Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tengah memproses aksi korporasi berupa pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan volume transaksi perdagangan saham bank pelat merah tersebut.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemecahan saham BMRI dilakukan dengan menghitung nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 250. Sedangkan pada penutupan perdagangan saham BMRI hari ini berada di level Rp 13.200 per lembar saham.
"Bank Mandiri akan melakukan stock split yang tadinya Rp 500 per lembar saham menjadi Rp 250 per lembar saham. Jadi tadinya 2,333 miliar lembar saham, jadi 4,666 lembar saham," kata Tiko di Plaza Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).
Dengan dilakukan stock split tersebut,Tiko berharap harga saham BMRI bisa semakin terjangkau, utamanya untuk investor ritel dalam negeri. Pasalnya, selama ini sekitar 80% saham publik BMRI dimiliki investor asing.
"List di Bank Mandiri terakhir 80% institusi fund dari luar negeri. Kami ingin harga lebih murah dan terjangkau, bagi ritel domestik bisa masuk kembali dan ikut meramaikan perdagangan saham Bank Mandiri dan likuiditas Bank Mandiri bisa membaik," kata Tiko.
Pemecahan saham BMRI dimulai September dan diharapkan dapat diperdagangkan aktif pada November 2017 mendatang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Stock split juga dilakukan perseroan dengan memperhatikan kondisi pasar. (dtf)