Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Pembangunan infrastruktur tengah menjadi fokus pemerintah saat ini. Hal tersebut memberi dampak positif bagi kinerja industri di sektor konstruksi dan infrastruktur.
Salah satunya tercermin dari laporan keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang berhasil membukukan pendapatan Rp 3,35 triliun sepanjang Januari-Juli 2017. Angka tersebut tercatat naik 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perolehan pendapatan hingga bulan Juli telah mencapai 43% dari target sepanjang tahun 2017.
Kenaikan pendapatan tersebut sejalan dengan perolehan kontrak baru yang berhasil dibukukan sampai dengan Juli 2017 senilai Rp 6,4 triliun dan menargetkan perolehan kontrak baru di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 12,3 triliun.
Perolehan kontrak baru tersebut diantaranya berasal dari Proyek Jalan Tol, Proyek dari sejumlah Perusahaan Swasta, dan Proyek BUMN Non Tol.
Perolehan kontrak WSBP di tahun 2017 didominasi oleh proyek tol di antaranya Proyek tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Depok-Antasari 2, Gempol-Porong Paket 2, Pematang Panggang-Kayu Agung, Krian-Legundi-Bunder, Batang-Semarang, Kayu Agung-Palembang-Betung dan lainnya.
Selain tol, proyek infrastruktur lain yang dikerjakan seperti LRT Palembang, Jalur kereta Api Bandara Soekarno Hatta, Perumahan Garden City, Pembangunan Danau Dayung Jakabaring Sport City 2, Rusun Nagrak, Transmart Cibubur.
Sementara untuk laba bersih hingga Juli telah mencapai Rp 575 miliar atau tumbuh 60% (YoY). Jika mengacu pada target laba bersih perseroan untuk tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun, hasil tersebut sudah mencapai 52,3%.
Jarot Subana, Direktur Utama WSBP menjelaskan secara historis perolehan pendapatan dan laba bersih di semester II akan selalu lebih besar dari semester I dan ini yang selalu terjadi di industri ini.
"Di Juli lalu, perolehan pendapatan dan laba kami sangat baik. Ini yang membuat kami optimistis bisa merealisasikan target kami di tahun 2017," ungkap Jarot dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2017).
Per Juli ini, WSBP telah mengantongi funding sebanyak Rp 4,59 triliun dari beberapa bank BUMN/D di antaranya BNI, BRI, dan Bank DKI; serta bank Swasta seperti ICBC, CIMB, Bank of Tokyo Mitsubishi, dan lainnya.
Funding tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk sejumlah proyek seperti Proyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Proyek Tol Cimanggis Cibitung, Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Pematang Panggang-Kayu Agung, Batang-Semarang, Kayu Agung-Palembang-Betung, Terbanggi Besar-Kayu Agung, dan sejumlah proyek lainnya.
Sementara itu, saat ini, Perseroan tengah dalam tahap Pembelian Kembali Saham (buyback) Perseroan yang telah listing setelah mendapatkan persetujuan stakeholder sesuai hasil RUPSLB tanggal 26 Juli 2017.
Buyback akan dilaksanakan selama 18 bulan terhitung setelah RUPSLB tertanggal 27 Juli 2017 sampai dengan 27 Januari 2019 sebanyak-banyaknya 7% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun.
Harga saham buyback ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam Peraturan BAPEPAM No.XI.B.2 dtc