Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selagi ada surat perintah kerja (SPK), bank tak akan pernah menolak membiayai pembangunan infrastruktur. Demikian juga halnya dengan Bank Mandiri.
Regional Credit & Bisnis Development Bank Mandiri Medan, Lima Senina Bangun, mengatakan, pembiayaan sektor konstruksi tetap menggairahkan perbankan.
"Modalnya saya kira simpel, ada SPK nya sudah jadilah, dan persyaratan lainnya ya biasalah pasti ada, tetapi intinya gampanglah dengan adanya SPK," kata Lima Senina.
Berbicara pada dialog publik bertajuk "Peran Perbankan dalam Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Sumut" yang digelar Medan Jurnalis Club (MJC) di Medan Club, Jalan Kartini, Medan, Kamis (24/8), Lima Senina mencontohkan beberapa proyek infrastruktur nasional yang dibiayai Bank Mandiri di Sumut.
Antara lain di proyek Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebingtinggi sepanjang 62 km, Bank Mandiri memberikan pembiayaan Rp 850 miliar. Selain Mandiri, ada juga BRI dan bahkan Bank Sumut.
Kemudian di proyek pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, Bank Mandiri membiayai Rp 731 miliar. Di proyek tol Medan - Binjai sepanjang sekitar 16,7 km, peran Bank Mandiri adalah langsung kepada pelaksana konstruksinya, yaitu PT Hutama Karya (HK) Persero.
Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Konstruksi Pemborong Indonesia (Askopindo) Sumut Evin Romulo Naibaho mengatakan telah merasakan kehadiran perbankan dalam menggarap proyek-proyek infrastruktur.
Menurutnya peran perbankan sangat menentukan untuk kelancaran pembangunan infrastruktur. Sebab umumnya para kontraktor belum sanggup bermain sendiri menggarap proyek, kalau tidak dibantu perbankan.
"Saya pimir 50% lebih proyek infrastruktur dibantu oleh pembiayaan perbankan. Dan kita bersyukur karena keberpihakan perbankan ada ya," katanya.