Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri, memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara. Dalam pengarahannya, Jokowi membahas sejumlah isu ekonomi seperti investasi dan ekspor.
Di sektor investasi, Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk menggenjot investasi di sektor industri dan manufaktur, yang menyerap banyak tenaga kerja. Untuk dapat mengundang investasi di dua sektor tersebut, izin harus dipercepat. Jangan lama-lama.
"Kalau minta izin berikan izin tandatangan, jangan berbelit-belit lagi, terutama untuk dua sektor itu. Jangan lagi ada perizinan sampai berminggu, bulan, dan tahun. Malu. Zaman sudah kayak gini urus izin lama, malu, apalagi investasi, malu kita," tegas Jokowi, Selasa (24/10/2017).
Dia mengatakan, masyarakat berusia produktif di Indonesia membutuhkan pekerjaan. Karena itu investasi di sektor industri dan manufaktur perlu digenjot.
"Kita butuh investasi yang padat karya dan tenaga kerja. Di daerah mestinya 1 sampai 2 menit lah perizinan. Jangan sampai hitungan jam gitu. Kalau pusat jam, daerah itu harus menit, malah minggu atau bulan," kata Jokowi.
"Saya datangi daerah yang masih lama-lama, saya masih lihat urus izin saja lama banget. Beli aplikasi sistem murah sekali, Rp 25 juta dapat, sekarang mungkin lebih murah," imbuh Jokowi.
Jokowi mengatakan, awal tahun depan pemerintah menyiapkan sistem untuk bisa melacak proses perizinan dari pemerintah pusat dan daerah. Lewat sistem ini, diharapkan proses perizinan akan makin cepat.
"Persaingan global sudah gila-gilaan, inovasi teknologi sudah gila-gilaan. Kalau kita tidak ada terobosan ditinggal betul kita. Dibutuhkan pemimpin-pemimpin pusat dan daerah yang reformis, dan senang dengan pembaharuan dan inovasi-inovasi. Jangan rutinitas," tegas Jokowi.
Selain investasi, Jokowi juga meminta agar daerah bisa mendorong ekspor demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, kunci pertumbuhan ekonomi negara saat ini bukan lagi APBN, tapi ekspor dan investasi.
Banyak komoditas yang bisa diandalkan untuk mendorong ekspor. Jokowi mencontohkan kelapa yang mulai digemari oleh Eropa dan Amerika.
"Masyarakat Eropa dan Amerika kegemarannya minum kelapa fresh. Saya juga begitu. Ayo ikut seminggu tiga kali saya. Dulu kelapa hampir di seluruh pantai ada, karena tidak ada peremajaan, kelapa kita kurang. Padahal pantai kita panjang," ujar Jokowi.dtc