Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Denpasar. Sistem belanja online memang sudah menjamah Bali. Walau begitu, masyarakat di Pulau Dewata cenderung lebih gemar bertemu langsung penjual atau pembelinya.
"Jadi, ada temporary tenant di Plaza Renon yang awalnya bisnis toko online lebih dahulu. Dia tanya harga venue dan cocok. Ternyata waktu buka di sini pengunjung tokonya lebih ramai. Jadi, masih digemari bertemu pembelinya dan menunjukkan barangnya secara langsung," kata Leasing and Marcomm Supervisor Plaza Renon, Fredrick T Lokollo di kantornya, Jl Raya Renon, Denpasar, Bali, Senin (30/10/2017).
Bertemunya pembeli dan penjual yang masih digemari masyarakat Denpasar secara umum terlihat dari plaza yang baru dibuka sejak Juni 2017 lalu. Pengunjung di Plaza Renon disebut telah mencapai lebih dari 3 ribu orang per hari, dan bisa mencapai dua kali lipatnya atau lebih pada akhir pekan.
"Plaza Renon memang masih baru, buka Juni 2017, itu semakin ke sini grafik pengunjungnya semakin naik memang. Sekarang sudah ribuan per hari, untuk ahir pekan bisa dua kali lipatnya," ujar Fredrick.
Fredrick menyatakan pengunjung di Plaza Renon didominasi pekerja kantoran hingga eksekutif muda saat hari kerja. Sementara keluarga dan anak-anak muda memadati plaza di jantung kota Denpasar ini pada akhir pekan.
"Pas akhir pekan itu, kita ramai sekali. Jadi kita terbuka dengan produk lokal Bali. Kita justru senang kalau produk lokal naik di Plaza Renon dan ada juga mereka yang punya toko online tapi mereka coba sewa venue di sini dan ternyata penjualannya justru makin baik," ucap Fredrick.
Walau begitu, Fredrick menyatakan hal ini bukan berarti Plaza Renon tidak bersiap menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Ia menyebutkan Plaza Renon berinovasi tak hanya dengan masuk ke dunia maya tapi juga melalui event-event untuk tetap berjalan beriringan dengan toko online.
"Semua menggunakan digital, jadi kita punya instagram dan facebook. Tenant baru selalu kita masukan (ke media sosial), event-event juga kita masukan (ke media sosial). Event itu tiap bulan punya tema, dan November 2017 nanti temanya Exotic November. Ada acara talkshow, donor darah, lalu kerjasama dengan yayasan kanker anak mengadakan charity Health For Life 5 November 2017 nanti dengan bintang tamu pemain-pemain Bali United," ungkap Fredrick.
"Kalau kami lihat, belanja online justru sangat membantu karena pola bertemu pembeli dan penjual di Bali masih dibutuhkan, seperti tenant temporer kita tadi, justru lebih banyak yang datang ke Plaza Renon walau sudah ada online," pungkasnya.
Sementara itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan dampak belanja online diduga dialami pedagang eceran. Namun hal ini belum positif karena faktor Gunung Agung juga diperkirakan mempengaruhi menurunnya pendapatan pedagang eceran.
"Kalau dari survei penjualan eceran memang ada tendensi penurunan pendapatan dan pesimisme pedagang, dari 100 responden pedagang eceran BI. Namun dari hasil survei tidak dapat dipastikan apakah terdapat switching behavior dari tradisional ke online atau karena peningkatan aktivitas Gunung Agung," kata Humas Kanwil BI Provinsi Bali, Sukesi, kepada detikcom. (dtc)