Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mendukung jika ada agen Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK) maju dalam pemilu legislatif 2019. Menurutnya, para agen SPAK merupakan orang yang sudah muak melihat korupsi.
"Kita harapkan seperti itu (agen SPAK menjadi anggota legislatif). Tapi SPAK ini kan bukan seperti sosialisasi biasa, kita datang, kita sosialisasi, kemudian sifatnya seremonial pula. Ini harus ada kemauan dari diri sendiri bahwa aku muak terhadap korupsi," kata Basaria di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).
Ia juga menjelaskan saat ini terdapat ribuan agen SPAK yang tersebar di 34 provinsi. Basaria menyebut para agen SPAK tersebut diajari berani melaporkan serta melawan jika melihat tindakan korupsi dengan slogan 3L: Lihat, Lawan, Laporkan.
"Kalau dia melihat sesuatu ada yang nggak benar, dia harus lawan. Langkah berikutnya dia harus berani melaporkan," ujar Basaria.
Namun Basaria berharap jumlah pelaporan kasus korupsi terus berkurang, yang artinya gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia berhasil. "Mudah-mudahan tidak ada yang dilaporkan karena sudah baik semuanya," jelasnya.
Basaria sempat menjelaskan alasan KPK dalam menggagas SPAK sejak 2012. Menurutnya, 80 persen pendidikan seorang anak, termasuk pendidikan kejujuran, diberikan oleh ibu.
"Kita ada kajian tentang pendidikan yang diberikan ibu dan bapak. Ternyata 80 persen menyatakan anak menerima pendidikan dari ibu. Maka kita punya pemikiran kita harus memberi pendidikan kepada ibu-ibu, umumnya kepada perempuan," ujarnya.Sebelumnya, gerakan SPAK memenangkan penghargaan antikorupsi tingkat dunia dalam Anti-Corruption Excellence Award (ACE Award). Penghargaan ini diterima di PBB, Jenewa, Swiss, Jumat (8/12) lalu. (dtc)