Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku menerima masukan yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait besaran standar biaya uang perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta yang tinggi. Sri Mulyani meminta Pemprov DKI untuk merasionalkan anggaran perjalanan dinas.
"Saya terima masukan tersebut dan saya orangnya hemat sekali, sangat hemat," kata Sandi di Mall Thamrin City, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).
Sandi kemudian menjelaskan maksud dari masukan yang dilontarkan Sri Mulyani itu. Sandi menyebut, yang dimaksud oleh Sri Mulyani adalah apakah penggunaan dan pengelolaan dana perjalanan dinas tersebut sudah tepat sasaran.
"Apa yang Bu Sri Mulyani bilang kan bukan dari jumlahnya, tapi apakah tepat sasaran dan bagaimana kita mengelola dana tersebut. Bagaimana kita mengeluarkan dan memastikan bahwa dana tersebut dampaknya maksimal, efisien dan memberikan tentunya dorongan kepada kinerja yang ingin kita capai. Jadi itu masukan yang sangat baik," tuturnya.
Untuk itu, Sandi pun menegaskan pihaknya akan memastikan bahwa setiap anggaran perjalanan dinas tersebut dimanfaatkan secara efektif. Ia juga memastikan anggaran perjalanan dinas itu akan berdampak terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta menjadi lebih baik ke depannya.
"Kita harus wake up ya. Kita harus lihat lagi itu sudah menjadi tugas kami di Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan setiap mata anggaran itu tentunya memiliki efektivitas yang tepat," ujarnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih rasional mengalokasikan anggaran belanja pegawai salah satunya perjalanan dinas. Sebab, besaran standar biaya uang perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta berada dalam angka yang tinggi bahkan melebihi dari batas nasional yang telah ditetapkan pemerintah.
"Jadi mungkin dirasionalisasi dari sisi it is the good way to spend your money, saya tidak mempermasalahkan how to spend-nya tapi mungkin pertanyaannya adalah apakah itu cara terbaik untuk memberikan insentif untuk perform, untuk mengkaitkan tujuan tadi seperti pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan," kata Sri Mulyani, di di acara Musrenbang RPJMD DKI Jakarta Tahun 2017-2022 di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017). (dtc)