Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bank Indonesia (BI) menyebutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada dalam kondisi baik. Sepanjang 2017, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,8%.
Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, jumlah tersebut masih berada di level aman di bawah 1%. "Tahun lalu rupiah mengalami apresiasi 2,3%, nah sekarang depresiasi di bawah 1% untuk Rp 13.500 itu kecil, jadi stabilitasnya tetap terjaga," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Menurut Agus, saat ini stabilitas nilai tukar rupiah masih terjaga stabilitasnya. Tahun lalu volatilitasnya 8%, tahun ini 3,1%. Menurut Agus ini sejalan dengan inflasi yang berada dalam kondisi baik, stabilitas terjaga, aliran masuk dana asing ke Indonesia Rp 138 triliun.
Kemudian credit default swap tahun lalu 157, tahun ini 85. "Ini adalah indikator yang dipakai oleh investor untuk melihat kerentanan di suatu negara dan Indonesia bisa di bawah 100 capai 85 itu cukup baik," kata Agus.
Nilai tukar juga mempengaruhi cadangan devisa RI, tahun ini data terakhir per November 2017 berada di posisi US$ 125 miliar meningkat dibanding akhir tahun lalu US$ 116 miliar.
Dari data BI tahun lalu (2016) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah mata uang yang terbaik kedua setelah Yen Jepang. Saat itu Yen Jepang terapresiasi 2,85% kemudian, rupiah 2,25%, kemudian diikuti oleh Thailand Baht yang terapresiasi 0,5%.
Sedangkan mata uang negara tetangga seperti Malaysia Ringgit terdepresiasi 4,53%, Filipina Peso 5,67%, Dolar Singapura 2,14%, Won Korea 2,66%, Yuan China 6,95%, Rupee India 2,46%. (dtc)