Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kinerja mata uang rupiah yang sempat menyentuh level 16.200/dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin, pagi ini juga masih melanjutkan pelemahannya. Rupiah sejauh ini ditransaksikan di kisaran 16.250/dolar AS.
"Pelemahan rupiah yang mengalami tekanan dalam dua hari terakhir dipicu oleh beberapa sentimen. Mulai dari US$ Index yang pagi ini masih bertahan di atas 106 (106.30), imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di atas 4.6%, hingga diperburuk oleh perang Iran-Israel," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (17/4/2024).
Pelemahan rupiah disisi lain, bisa menjadi beban bagi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di hari ini. Meski IHSG pada sesi perdagangan pagi sejauh ini mengalami penguatan di level 7.223.
Mayoritas bursa di Asia mengalami technical rebound pada perdagangan pagi ini. Kinerja IHSG seharusnya bisa bergerak seirama. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa membuat pasar akan mampu berada di zona hijau pada perdagangan di Asia hari ini. Pertama, data pertumbuhan ekonomi Cina mengalami pemulihan setelah rilis data PDB Q1 tumbuh 5,3% (yoy), melebihi ekspektasi sebesar 5% sebelumnya.
Kedua, pelaku pasar masih belum mendapatkan konfirmasi yang kuat terkait kemungkinan rencana serangan lanjutan dari dua pihak yang bertikai (Iran-Israel). Yang artinya bahwa tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah lebih dingin saat ini. Ketiga, akibat tekanan jual yang signifikan pada perdagangan sebelumnya, membantu IHSG untuk berbalik menguat secara teknikal.
Gunawan mengatakan, pelaku pasar masih pesimis bahwa The Fed akan memangkas besaran bunga acuannya di tahun ini. "Hal itu karena masih solidnya data ekonomi AS yang memungkinkan AS akan tetap tumbuh sehingga tidak membutuhkan pemangkasan bunga acuan," katanya.
Sementara itu, harga emas masih mampu bertahan dan kembali naik ke US$ 2.385/troy ons pada perdagangan pagi ini. "Emas masih prosfektif di tengah ketegangan akibat perang yang terjadi belakangan ini," kata Gunawan.