Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. SARIAMAN SINAGA (49), adalah putra Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun. Dia pemilik CV Deandra, salah satu mitra-usaha PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk yang bergerak di bidang pekerja borongan penanaman (plantation). Modalnya, “nekad”!
Sebenarnya, Sariaman mengawali karirnya sebagai karyawan TPL sejak era Indorayon (PT Inti Indorayon Utama) sebagai oilman, 1989. Pada era TPL, 2004, dia masih menjadi supir truk Colt Diesel di Estate Aek Nauli, untuk melangsir barang-barang logistik dari Porsea ke sektor Habinsaran, Aek Raja, Tarutung bahkan ke Pekanbaru (Pangkalan Kerinci).
Tetapi kemudian bapak tiga anak ini berbuat “nekad.” Ia mengundurkan diri sebagai karyawan untuk bisa bergabung sebagai sub-mitra CV Kartini, milik Maruhum Sibuea. Kerjanya, menyediakaan buruh harian lepas (BHL). Dari Kartini dia kemudian hijarah ke UD Arif (Masinton Simanjorang) dengan pekerjaan yang sama.
Boleh jadi, didorong keinginan kuat memiliki usaha sendiri, Sariaman dengan modal pas-pasan “nekad” mendirikan CV Deadra di tahun 2011. Tentu, pengamalan, disiplin, kejujuran menjadi modal awalnya.
Dia mengakui, pada awalnya pekerjaan terasa sulit. Maklum, harus bersaing dengan para mitra-kerja perusahaan yang lebih berpengalaman dan modal besar.
Tetapi bermodalkan kerja keras, kejujuran, disiplin dan rasa tanggung jawab, plus keyakinan pada pertolongan Tuhan, usahanya dapat juga berkembang, setahap demi setahap. Dari semula mempekerjakan 13 orang kini ia mengendalikan 78 orang pekerja aktif. Pada saat banyak pekerjaan, dia sempat menampung 85, dan bahkan pernah sampai 125 orang.
Sariaman, si mantan oilman yang nekad ini, bercerita banyak mengenai tantangan mengembangkan usaha ini.
“Untuk menjalankan usaha sangat penting kedispilan, kejujuran, dan tanggung jawab,” katanya.
Tetapi itu saja tidak cukup. Harus peduli terhadap pekerja, mem-follow up pekerjaan, serta administrasi yang baik. Sangat penting juga turun langsung ke lapangan, mengecek kerja angggota. Mereka selalu perlu bimbingan dan arahan. Juga logistik!
Hasilnya? Pekerjaan Sariaman, yang memiliki motto unik, “Jangan terlalu dipikirkan uang masuk dan keluar, tetapi pikirkanlah hasil pekerjaan kita“, hampir selalu lulus dalam penilaian pertama Quality Asesmen (QA). Gordon Pasaribu, Askep Plantation mengakuinya dengan mengatakan, hasil kerja Sariaman hampir selalu baik. ”Jarang di-follow up ulang oleh seksi QA,” katanya.
Dalam menjalankan usahanya, mengantar-jemput karyawan dari rumah masing-masing ke lapangan (Tiga Dolok, Kasindir, Marihat Pondok, Saribulaksa, Tangga Batu), Sariaman sudah menggunakan truk sendiri. Pada hal dulunya ia masih me-rental milik orang lain. Kini, ia benar-benar mulai menuai hasil kerja kerasnya dibawah dukungan isterinya, Boru Nainggolan.
Anak-anaknya, semua kini bersekolah. Si bungsu duduk di SMP, dan dua adiknya masih di SD. Jauh-jauh hari, Sariaman sudah menargetkan semua anaknya harus memperoleh pendidikan tinggi. ”Mereka mesti diberi bekal untuk memperoleh pekerjaan lebih baik dari bapaknya,” harapnya dengan yakin. Senyum Sariaman mengembang usai menyinggahi kantor Estate Aek Nauli area kerja TPL dengan menaiki kendaraan pribadi hasil usahanya.