Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut menilai masih ada enam masalah serius yang di hadapi oleh masyarakat Sumut yang terjadi disepanjang tahun 2016-2017 dan membuat kondisi Sumut saat ini dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
"Salah satunya jalan untuk mengubah keadaan ini agar lebih baik ke depan dengan cara mencari pemimpin baru di Sumut yang tegas, berani melakukan terobosan, dan memiliki konsep terukur serta memiliki visi misi pembangunan yang jelas untuk kemajuan daerah Sumut," ujar Ketua DPD KNPI Sumut, Sugiat Santoso pada paparan catatan akhir tahun 2017 tentang perjalanan pembangunan Sumut, Senin (1/1/2018).
Menurutnya, jika Sumut terus dipimpin oleh pemimpin yang lama, dengan orang orang yang lama, maka pembangunan di Sumut akan berjalan di tempat. Karena enam masalah tersebut yakni tingkat pengangguran yang tinggi, daya saing yang lemah, kemiskinan, kasus korupsi, peredaran Narkoba dan menurunnya jumlah wisatawan manca negara ke Sumut menjadi persoalan serius harus diselesaikan demi kemajuan Sumut ke depan.
"Provinsi kita lemah dalam segala sektor yang kemudian berakibat pada ketertinggalan dan mundurnya tingkat kemajuan masyarakat Sumut," tandasnya.
Ia juga menyoroti masalah korupsi, dimana pada tahun 2015/2016, Sumut masuk dalam 5 besar daerah terkorup, dan hal ini berdampak pada menurunnya semangat kerja masyarakat. Begitu juga dengan masalah pengangguran yang meningkat tajam, pengangguran di usia produktif 20-24 tahun yang mencapai 156.630 dan peredaran Narkoba yang begitu masif terjadi di Sumut.
Katanya, berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, ada sekitar 400.000 pemuda di Sumut yang menjadi pemakai narkoba. Angka ini berpotensi naik 25% per tahun. "Ini adalah fakta yang tidak bisa dibendung dan disembunyikan siapapun," imbuhnya.
Menurut Sugiat kesemua persoalan diatas akhirnya berimbas pada menurunnya kualitas pembangunan di Sumut. Hal ini berakibat pada naiknya tingkat kemiskinan di Sumut.
"Pada ujungnya Indeks Kebahagiaan di Sumut hanya berada setingkat di atas Provinsi Papua. Indeks kebahagiaan masyarakat Sumut, yakni peringkat ke-33 dar 34 provinsi di Indonesia," paparnya.