Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah harga sayuran di Kota Medan melonjak pasca tahun baru. Pasakon yang minim membuat sejumlah harga sayur mayur tidak terkendali, seperti harga daun bawang yang menyentuh Rp 80.000 per kg.
Pengakuan sejumlah pedagang harga normal daun bawang ini di pasaran Rp 8.000 per kg. Namun sebulan terakhir bertahan dikisaran Rp 25.000 per kg, bahkan menjelang tahun baru terus bergerak naik.
“Bawang prei yang paling melambung. Semalam itu sampai Rp 50.000 per kg,” ujar T Sembiring, seorang pedagang sayur di Pusat Pasar Tradisional Medan, Selasa (2/1/2018).
Ia mengatakan melambungnya harga ini disebabkan pasokan yang kurang. “Harga mahal, karena ngak ada orang yang ke ladang. Makanya harga-harga mahal, kalau permintaan ada aja,” sambungnya.
Selain bawang prei variasi sayuran juga sangat minim. “Sawi putih putih biasanya Rp 4.000 per kg, sekarang Rp 6.000, terus sawi pahit Rp 6.000, naik jadi Rp 8.000 per kg. Tomat juga naik, padahal biasanya Rp 3.000 hingga Rp 4000 perkg untuk angkat kerangjang. Tadi itu sudah Rp 6.000 kg,” urainya.
Hal senada diungkapkan Ami, pedagang sayuran lainnya di Pusat Pasar Tradisional Medan. “Kemarin masih Rp 40.000 per kg, hari ini mahal kali, Rp 80.000. Padahal sebelumnya, Rp 25.000 per kg dan harga normalnya itu biasanya Rp 8.000 per kg,” ujarnya.
Selain bawang prei, sebut Ami, pasokan sayuran juga sangat terbatas. Ini karena banyak masyarakat atau petani yang tidak ke ladang, yang masih merayakan tahun baru.“Nggak ada pasokan, sayur jadinya tidak ada. Harganya juga mahal.Yang ada hanya ini, sawi. Slada juga mahal Rp 30.000 per kg,” ujarnya.