Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Para pencari suaka tak hanya tidur di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. Mereka juga menempati Musala Al-Istiqomah. Karpet panjang digelar di pelataran musala untuk para pencari suaka itu beristirahat.
Musala itu tidak jauh dari Rumah Detensi Imigrasi. Pencari suaka pun bisa hilir-mudik trotoar dan musala.
Saat detikcom berkunjung ke musala, banyak perempuan dan anak-anak beristirahat. Bahkan ada tiga pencari suaka dari Somalia yang sedang hamil.
Di sini lebih layak daripada menggelandang di trotoar. Namun tak semua pencari suaka tertampung.
"Beberapa ada yang tidur di trotoar. Soalnya, jumlah mereka sekitar 60 orang. Ada 17 anak-anak, termasuk bayi," kata Koordinator Imigrasi Komunitas Selaras Peduli Kasih (Selasih), Dimas, kepada detikcom, di Musala Al-Istiqomah, Jalan Kalideres Permai, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (18/1/2018).
Menurut Dimas, rombongan ini merupakan rombongan ketiga pencari suaka yang datang ke Rumah Detensi Imigrasi. Mereka datang per kelompok sejak Desember 2017.
"Rombongan pertama datang pada Agustus (2017), kedua pada Oktober. Ini yang ketiga. Dua rombongan sebelumnya sudah ditampung di Imigrasi," kata Dimas.
"Seminggu yang lalu, kita tempatkan di musala karena kondisinya sering hujan," kata Dimas.
Dimas maupun pencari suaka dari Afganistan, Somalia, dan Sudan tidak tahu sampai kapan terlantar.
"Pas mereka datang, ada petugas Imigrasi yang menemui. Katanya 50:50 kita bisa masuk," kata salah satu pencari suaka dari Afganistan, Bashir Ibrahimi.
Keberadaan pencari suaka menjadi perhatian masyarakat sekitar lokasi. Mereka datang ke musala untuk memberikan bantuan makanan maupun pakaian.
Sebelumnya, banyak pencari suaka yang duduk telantar di depan kantor Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. Mereka duduk atau tidur dengan alas seadanya, seperti terpal dan karton. Mereka bertahan hidup dari pemberian warga atau pengendara yang melintas.Keberadaan para pencari suaka di trotoar ini ramai dibahas di media sosial. Banyak netizen yang merasa iba dan berharap pihak terkait memberi bantuan atau menuntaskan persoalan ini. Apalagi ada pencari suaka yang sedang hamil dan ada pula anak-anak dan balita. (dtc)