Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kediri - TA (12), pelajar kelas V SDN Kota Kediri yang menjadi korban penganiayaan, dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. TA sebelumnya dirawat di RS Bhayangkara Kota Kediri selama 6 hari lebih, rupanya kondisi TA tak kunjung membaik.
TA terpaksa dirujuk, karena sakit di bagian kepala dan sekitar alat kelaminnya. Rasa sakit itu diduga karena dipukul dan ditendang teman sekolahnya. Berdasarkan pemeriksaan dan diagnosa RS Bhayangkara Kediri, TA menderita infeksi otak.
"Iya, korban memang telah dirujuk ke RS Surabaya Sabtu kemarin. TA mengalami sakit nyeri pada kepala dan bagian bawahnya masih terasa nyeri," kata Kasatreskrim Polresta Kediri, AKP Ridwan Sahara saat dihubungi, Minggu (27/1/2018).
Menurut Ridwan, kondisi korban memang masih stabil, namun guna mendapat pemeriksaan lebih intensif, TA terpaksa dirujuk. Terlebih lagi infeksi otak memang harus mendapat perhatian khusus.
"Karena kondisi yang memang mengharuskan korban mendapat perawatan dan pengobatan khusus," jelas Ridwan.
Sementara anggota Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Kediri, Ebiantoro juga membenarkan perihal dirujuknya korban TA.
Menurut Erbiantoro, kebijakan RS Bhayangkara merujuk korban ke Surabaya karena pertimbangan kondisi kesehatannya, terutama keluhan sakit yang diderita korban.
"Memang korban telah dirujuk ke Surabaya karena membutuhkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut akibat sakit nyeri pada kepala," jelas Ebi.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi justru membantah dirujuknya TA karena pengeroyokan. Sakit nyeri korban diduga diakibatkan sejenis virus dan tidak ada kaitannya atau disebabkan dengan pemukulan dan penganiayaan temannya.
"Kalau berdasar informasi dan data yang saya terima, saat ini kondisi korban sedang membutuhkan perawatan dan pengobatan yang lebih intensif di Surabaya. Bahkan kondisi korban saat ini bukan akibat dari penganiayaan, namun akibat semacam virus. Makanya dirujuk ke dr Soetomo Surabaya," tegas Chevy.
TA (12), pelajar SD kelas V dirawat intensif di ICU RS Bhayangkara Kota Kediri. TA diduga korban pengeroyokan temannya sendiri. Korban dikeroyok karena menolak dipalak. Namun hasil investigasi tim pencari fakta Dinas Pendidikan Kota Kediri, penganiayaan yang menimpa TA bukan dilatarbelakangi pemalakan. Namun karena permainan olahraga sepak bola.
Saat jam istirahat, Kamis (18/1) korban bersama temannya bermain bola di lapangan sekolah. Saat itu korban melakukan tendangan bunuh diri. Entah sengaja atau tidak, TA menendang bola ke arah gawangnya sendiri. Akibatnya terduga pelaku yang sekaligus teman satu kelasnya langsung melakukan penganiayaan dan pengroyokan terhadap korban. dtc