Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC. Memo rahasia yang baru saja diungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke publik, berisi tudingan menyudutkan Biro Investigasi Federal (FBI). Apa reaksi Direktur FBI Christopher Wray?
Trump resmi mengizinkan perilisan memo rahasia setebal empat halaman itu pada Jumat (2/2) waktu setempat. Memo rahasia itu mengungkapkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan sikap tidak netral FBI juga Departemen Kehakiman AS (DOJ) semasa kampanye pilpres 2016.
Nama sejumlah pejabat tinggi FBI dan DOJ tercantum dalam memo rahasia yang disusun oleh Devin Nunes selaku Ketua Komisi Intelijen DPR AS untuk Partai Republik. Mereka disebut menyalahgunakan program pengintaian Foreign Intelligence Surveillance Act(FISA) demi tujuan politik.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2), Wray langsung mengeluarkan surat internal yang ditujukan untuk 35 ribu staf FBI pada hari yang sama usai Trump mengizinkan perilisan memo rahasia itu ke publik. Surat internal itu berisi imbauan kepada para staf FBI untuk menghiraukan 'serangan' terhadap independensi FBI.
"Bicara itu mudah; pekerjaan yang Anda lakukan yang akan membuktikannya," tulis Wray dalam surat internal itu.
"Anda semua telah melalui banyak hal dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir dan saya tahu seringkali, bisa dibilang, banyak gangguan. Dan beberapa hari terakhir tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk menenangkan situasi," imbuhnya.
"Biar saya perjelas: Saya sungguh berkomitmen penuh pada lembaga kita... Saya berdiri bersama Anda," tegas Wray.
Wray sebelumnya memberikan peringatan keras kepada Trump untuk tidak mengungkap memo rahasia itu ke publik, karena berpotensi membahayakan rahasia negara. Dia menyebut ada 'fakta yang tidak dicantumkan yang secara fundamental berdampak pada akurasi memo' itu. Peringatan Wray itu diabaikan oleh Trump.
Diungkapkannya memo rahasia ini ke publik, memicu kekhawatiran bahwa Wray akan dipaksa mundur setelah baru enam bulan ditunjuk Trump menempati posisi Direktur FBI. Wray menjabat Direktur FBI usai pendahulunya, James Comey, dipecat Trump pada Mei 2017.
Surat internal dari Wray itu tidak secara langsung membahas pengungkapan memo rahasia oleh Trump. Dia juga tidak menyinggung rencananya di masa depan, termasuk kekhawatiran dia akan mundur. Wray fokus memuji integritas tinggi, etika kerja dan profesionalisme FBI yang disebutnya 'tak tertandingi di mana pun di dunia'.
"Kita berbicara lewat kinerja kita," ucapnya. "Kita tetap fokus seperti laser dalam mengerjakan tugas yang besar, bahkan ketika situasinya tidak mudah, karena kita percaya pada FBI," tandas Wray. (dtc)