Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Wakil Ketua Komisi A DPRDSU, Muhri Fauzi Hafiz, menduga kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), karena ada masalah yang pada rantai distribusi premium ke SPBU di wilayah Marketing Operational Regional (MOR) I. Hal ini menyebabkan masyarakat kesulitan mengisi bahan bakar bersubsidi tersebut.
Menurutnya, hasil konfirmasi Komisi A ke Pertamina, ketersediaan bahan bakar jenis premium tidak langka dan tetap ada. Namun hampir di seluruh SPBU, bahan bakar jenis premium tidak lagi dijual. Bahkan di SPBU miliki Pertamina
"Kita heran di setiap SPBU, Premium sudah tidak ada, premium tidak langka, itulah yang konfirmasi. Padahal, sampai saat ini belum ada aturan untuk menghapuskan Premium atau diganti dengan Pertalite. Tapi tidak ada lagi dijual, hanya di tempat-tempat tertentu," ungkapnya, Selasa (6/2/2018).
Karena itu, ia menduga ada masalah yang terjadi pada rantai distribusi Premium ke SPBU di wilayah MOR I. Menurutnya, ada informasi Premium dijual ke industri, jika hal itu benar terjadi, Muhri menyebutkan, pihaknua akan meminta Polda untuk memeriksa ke semua SPBU wilayah MOR I tersebut.
"Menurut orang Pertamina, penyaluran Premium itu tidak langka. Makanya, Premium kalau mau dihapuskan ada beritanya. Selisih Pertalite dengan premium itu jauh. Ketiadaan Premium di SPBU, mengesankan masyarakat pengguna bahan bakar Premium dipaksa beralih ke BBM jenis lain yang non subsidi. Kepolisian harus membantu masyarakat untuk merazia SPBU yang tidak menjual Premium tersebut," ungkapnya.
Kesulitan mendapatkan BBM premium dirasakan para supir Angkutan Kota (Angkot) di Kota Medan. Dikatakan B Purba supir trayek Helvetia-Olimpia Mall, tidak semua SPBU menyediakan premium sehingga dalam keadaan terdesak memilih jenis pertalite.
"Hanya beberapa SPBU yang ada premium nya, jadi terpaksa beli pertalite yang harga lebih mahal dari premium," akunya.
Pembawa Becak Motor (Betor) Ahmad mengaku sehari-hari menggunakan pertalite karena tidak menemukan lagi jenis premium di SPBU. "Bahkan bensin yang dijual dipinggiran pakai botol itu saja, sudah jarang jual premium yang ada hanya pertalite. Bahkan SPBU yang katanya milik Pertamina juga tidak jual premium," tuturnya.