Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Politik identitas yang semakin mengerucut dalam Pilgubsu sekarang ini merupakan dampak dari ambisi kekuasaan. Ambisi kekuasaan yang telah menghegemoni intelektualitas dan semangat kebhinekaan.
Hal itu dinyatakan Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Unimed, Majda El Muhtaj, kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (15/2/2018).
Ditambahkannya, yang terjadi saat ini adalah semakin menguatnya sikap permisif di masyarakat. Hal itu terjadi karena kaum intelektual kita ikut terhegemoni. Terutama karena dia menjadi tim sukses.
"Demi memenangkan jagoannya, mereka sampai menggadaikan intelektualitas dan melakukan manuver politik identitas," ujarnya.
Hal itu sangat disayangkan karena dengan cara-cara seperti itu membuat proses demokrasi dalam pemilu justru tidak sejalan dengan semangat HAM.
"Hari ini sudah berlangsung dimana masing-masing pasangan pada akhirnya masuk dalam wilayah politik identitas. Begitu juga yang terjadi dengan masyarakat. Hal itu berlangsung karena kaum intelektual kita telah gagal menjaga semangat kebangsaan," tuturnya.
Seperti diinformasikan sesuai jadwal hari ini 15 Februari 2018 kampanye Pilgubsu dimulai dan akan berakhir pada 23 Juni 2018. Disinyalir kampanye paslon akan diwarnai dengan politik identitas.