Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Sebanyak 11 orang telah ditangkap di Malaysia atas dugaan keterkaitan dengan kelompok radikal ISIS. Mereka yang ditangkap termasuk orang-orang yang mengatur masuknya para militan ke Filipina selatan.
Kesebelas tersangka tersebut, yang terdiri dari 10 pria dan seorang wanita, ditangkap di Johor dan Sabah oleh divisi kontra terorisme kepolisian Malaysia antara 25 Januari dan 6 Februari lalu. Rangkaian penangkapan pertama dilakukan pada 25 dan 26 Januari terhadap lima pria -- dua warga Malaysia dan tiga warga Filipina yang berumur antara 33 tahun dan 50 tahun -- di Sandakan, Sabah.
"Salah satu tersangka (dari kelima pria tersebut) -- seorang pria Filipina berumur 39 tahun -- menerima perintah dari seorang pemimpin senior ISIS di Filipina selatan untuk mengatur masuknya para militan dari Sandakan ke Zamboanga, di mana mereka akan bergabung dengan faksi ISIS di sana," kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun dalam statemen seperti dilansir media Malaysia, The Star, Rabu (21/2).
Dikatakannya, tersangka yang sama juga menerima pelatihan senjata di Filipina selatan dan pelatihan dari ISIS.
"Empat orang lainnya diyakini telah membantu tersangka utama tersebut dalam menyelundupkan para militan ke Filipina selatan via Sandakan," ujar Mohamad Fuzi
Mohamad Fuzi mengatakan, rangkaian penangkapan berikutnya adalah terhadap empat orang -- dua pria Filipina dan seorang wanita Malaysia berumur antara 27 tahun dan 32 tahun -- di Penampang, Sabah pada 4 Februari.
"Salah seorang tersangka -- pria berumur 27 tahun -- merupakan anggota senior kelompok militan Abu Sayyaf, yang berbasis di Basilan, sedangkan yang lainnya -- pria berumur 32 tahun -- telah membantu seorang militan asing pergi ke Filipina selatan," tuturnya.
Penangkapan berikutnya adalah terhadap seorang pria Filipina berumur 48 tahun yang memiliki status permanent-resident Malaysia. Dia ditangkap pada 6 Februari di Sandakan.
Tersangka lainnya yang ditangkap adalah seorang pria Malaysia berumur 38 tahun yang dideportasi ke Malaysia pada 2 Februari, setelah ditahan di Singapura pada 18 Januari. "Tersangka itu, yang berasal dari Penang, diduga berencana untuk pergi ke Suriah guna bergabung dengan ISIS di sana," ujar kepala kepolisian nasional Malaysia itu.
Dari penangkapan-penangkapan di Sabah, diketahui bahwa kelompok Abu Sayyaf berupaya membentuk sel teror di Sabah, sehingga mereka bisa mengatur masuknya para militan ISIS di wilayah itu ke Filipina selatan. "Para militan tersebut akan menerima pelatihan senjata di Filipina. Sel teror yang sama di Sabah kemudian akan digunakan untuk melancarkan serangan-serangan di negara bagian itu," imbuhnya. (dtc)