Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Terkait marak penyelundupan narkoba lewat laut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi meminta semua pihak turut membantu mencegah masuknya barang haram ini. Permasalahan ini tak hanya wajib ditangani oleh TNI AL saja, namun perlu kerja sama dari semua instansi penegak hukum di laut seperti Polri dan bea cukai.
Menurut Ade, sejak dulu laut memang menjadi pintu masuk barang, namun tidak menjadi akses untuk narkoba. "Tapi karena ini sudah ada tren bahwa penyelundupan narkoba yang besar itu menggunakan laut," tambah Ade usai menghadiri diskusi Sukses Indonesiaku di Airlangga Convention Center, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (27/2/2018).
Tak hanya itu, penyelundupan narkoba dari laut kini semakin menjadi tren karena wilayah laut Indonesia yang luas, dinilai lebih mudah untuk dimasuki. Untuk itu, Ade berharap bantuan dari semua pihak, tidak hanya pihak berwajib, namun juga perlu dukungan dari masyarakat. Hal ini penting, untuk mencegah dan melindungi generasi muda.
"Intinya semua harus bekerja sama, pertama harus mengetahui dan memberi informasi jika akan ada pengiriman seperti itu," kata Ade.
Namun, lanjut Ade, memerangi narkoba tidak hanya dari laut saja, namun juga dari daratan. Karena, percuma diperangi di laut jika marketnya atau pengguna narkoba di beberapa daerah di Indonesia masih banyak.
"Kalau misal marketnya di Indonesia atau yang pakai narkoba banyak, maka produsen dan penjual akan selalu ada," ujar Ade.
Ade juga mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengiyakan ketika dititipi barang oleh seseorang yang tidak dikenal. Terlebih ketika diberi komisi uang, karena bisa saja itu narkoba. "Jangan sampai kita diperdaya oleh mereka. Harusnya tanya agar tidak dimanfaatkan," tambah Ade.
Ketika ditanya mengenai daerah mana saja yang rawan menjadi tempat penyelundupan narkoba, Ade tidak bisa memastikan dimana. Baginya, semua daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain tentu akan rawan. Dia juga merahasiakan daftar daerah yang dinilainya rawan.
"Kalau kita ceritakan mana yang rawan, tentu itu akan menjadi celah yang akan dimasuki oleh penyelundup narkoba," ujar Ade tegas. Bagi Ade, pengamanan pulau terluar seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk menjaga perbatasan. Tentu hal ini harus diikuti dengan komitmen semua masyarakat. (dtc)