Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perum Bulog menyatakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini telah melebihi batas dan minus 27.888 ton. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan stok tersebut dapat terisi kembali bila anggaran pemerintah sebanyak Rp 2,5 triliun telah cair.
"Stok CBP ini mulai minus tapi minus fisik (berasnya). Kalau anggaran tahun ini turun kan berarti positif lagi," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (13/3).
Dikutip dari situs Bulog, CBP merupakan beras tertentu milik pemerintah dalam jumlah tertentu yang sumber dananya berasal dari APBN dan dikelola oleh Bulog. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan beras dan dalam rangka mengantisipasi masalah kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana dan kerawanan pangan serta memenuhi kesepakatan Cadangan Beras Darurat ASEAN (ASEAN Emergency Rice Reserve, AERR).
Djarot enggan mengkaitkan beras impor dengan cadangan stok CBP yang kosong, namun ia tidak menutup kemungkinan beras impor digunakan sebagai CBP.
"Belum ada (rencana menggunakan beras impor). Yang pasti beras itu diimpor oleh Bulog dengan menggunakan dana Bulog. Nanti apakah itu sebagai beras Bulog atau sebagai CBP tergantung dari anggarannya yang akan diturunkan oleh pemerintah," jelasnya.
"Kami masih menunggu anggaran CBP turun untuk beli yang mana dengan harga berapa. Waktu turun kan ada ketentuannya," terang dia.
Sementara itu, berdasarkan data Bulog per 12 Maret 2018 stok beras di gudang Bulog mencapai 642.612 ton. (dtf)