Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Enen Cahyati, warga Jagakarsa, Jakarta ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Pnohm Penh, Kamboja. Enen diperkirakan tewas tiga hari sebelum ditemukan.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, KBRI Pnohm Penh mengetahui perihal meninggalnya Enen tidak lama setelah jasad Enen ditemukan oleh kepolisian setempat pada Minggu (25/3). Pihak Kementerian Luar Negeri RI telah mengumpulkan informasi mengenai meninggalnya Enen dari kepolisian Kamboja.
"Kami sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut dari kepolisian setempat dan keluarga," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).
Iqbal megatakan, saat ditemukan, jasad Enen sudah membusuk. Diperkirakan Enen ditemukan tiga hari setelah dibunuh.
"KBRI Phnom Phen mengetahui kejadian tidak lama setelah kepolisian membuka paksa kamar hotel pada tanggal 25 Maret 2018 malam hari. Diperkirakan almarhumah dibunuh 3 hari sebelum ditemukan," katanya.
Meski demikian, Iqbal mengatakan KBRI Pnohm Penh telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian Enen.
Enen Cahyati ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Phnom Penh, Kamboja. Wanita asal Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu diduga dibunuh lantaran ada bekas cekikan di lehernya.
Dilansir dari Nokor Thom Daily, Enen disebut sebelumnya menginap di Hometown Suite Hotel di Kamboja tersebut bersama seorang laki-laki berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) bernama Bilal Abdul Fateen. Mereka diketahui menginap di hotel itu sejak 19 Maret 2018, kemudian mayat Enen ditemukan pada 25 Maret 2018.
Penemuan mayat Enen berawal dari kecurigaan staf hotel yang mencium bau busuk dari kamar itu. Kemudian, mereka mendobrak pintu kamar dan menemukan Enen yang telah tewas. Mereka kemudian menghubungi polisi. Sedangkan keberadaan Bilal tengah dicari polisi.
Kabar itu juga diiyakan oleh Insya (25), anak sulung Enen, yang ditemui detikcom di rumah duka, Jalan Barkah, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Insya mengaku beberapa waktu lalu ditemui petugas dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), yang mengabarkan ibunya telah meninggal dunia. (dtc)