Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah ASEAN Federation of Cement Manufacturers (AFCM) ke 25 . Forum skala internasional ini digelar untuk pengembangan pengetahuan teknologi operasi pabrik yang efektif dan efisien sekaligus ramah lingkungan
Rangkaian simposium dan pameran bertajuk 'teknologi ramah lingkungan untuk industri semen' ini berlangsung di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, mulai tanggal 4 - 6 April 2018. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) bertindak sebagai tuan rumah.
AFCM kali ini dihadiri oleh 400 peserta dari 60 negara yang terdiri dari perusahaan machinery supplier di industri semen Asia dan Eropa.
"AFCM merupakan suatu forum untuk bertukar informasi tentang teknologi bidang produksi semen serta industri terkait, yang akan mendiskusikan berbagai topik menarik dan terkini berkaitan dengan teknologi terkini serta proteksi lingkungan," kata Ketua ASI Widodo Santoso dalam sambutannya.
Menurutnya kegiatan ini juga akan membantu pemerintah dalam menciptakan industri ramah lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan sampah menjadi energi yang ramah lingkungan.
"Jadi sampah itu enggak terbuang percuma. Makanya judulnya teknologi industri ramah lingkungan tadi. Gas rumah kaca temperatur kan naik terus, penyebabnya gas CO2, tadi kita tekan supaya kenaikan temperatur bisa ditahan," jelas dia.
Ia menuturkan ajang tahunan ini sangat penting untuk berinteraksi, berbagi dan mempelajari perkembangan teknologi produksi semen yang berimplikasi luas terhadap bidang-bidang lainnya. Tentunya hal ini juga berdampak terhadap industri semen Indonesia.
"AFCM kali ini menampilkan 24 presentasi dari para ahli persemenan dunia dengan sub tema antara lain, yaitu carbon dioxide, reduction initiative, waste heat recovery generation, alternative fuel, dan masih banyak lagi," jelas dia.
Diakuinya saat ini memang Indonesia mengalami peningkatan produksi semen. Tahun 2017, sambung dia, total kapasitas produksi semen di tanah air mencapai 107,9 ton. Penjualan domestik naik menjadi 66,3 juta ton (pertumbuhan 7,7% year on year (yoy) dan penjualan ekspor naik menjadi 2,95 ton (pertumbuhan 84% yoy) .
"Dibanding tahun sebelumnya yaitu 62 juta ton penjualan domestik dan 1,6 juta ton penjualan ekspor," kata Widodo. (dtf)