Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Karena melanggar perjanjian dengan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS), ZTE mendapat hukuman berupa pemblokiran komponen teknologi dari negeri Paman Sam tersebut. Belum habis perkara dengan AS, masalah yang sama meluas ke negara lain, yakni Taiwan.
Menurut laporan yang datang dari Nikkei Asia Review, pemerintah Taiwan memerintahkan kepada semua perusahaan lokal untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum mereka mengirim komponen ke ZTE. Tidak diketahui apakah ini merupakan perintah dari AS atau memang pemerintah Taiwan punya alasan tersendiri dalam mengeluarkan aturan tersebut.
Aturan ini membuat ZTE semakin terpuruk. Pasalnya, ZTE sudah tak lagi bisa mendapatkan asupan komponen teknologi yang dibutuhkan untuk produknya dari AS, seperti misalnya chipset buatan Qualcomm.
Dengan adanya aturan baru dari pemerintah Taiwan, maka rencana ZTE untuk menggunakan chipset alternatif dari MediaTek akan terganggu. Karena MediaTek tak bisa mengirim komponen chipset untuk ZTE tanpa persetujuan dari pemerintah.
CEO MediaTek Rick Tsai sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa mereka saat ini sedang menangguhkan bisnisnya dengan ZTE setelah mendapat surat peringatan dari pemerintah, demikian dikutip dari Ubergizmo, Senin (30/4).
Meski demikian, pemerintah Taiwan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sejatinya tidak sedang menghalangi perusahaan di Taiwan untuk berbisnis dengan ZTE. "Apa yang kami minta kepada pemasok adalah untuk kebaikan perusahaan sendiri, untuk memastikan mereka terlibat bisnis legal dengan perusahaan China," ujar Deputy Director-general Bureau of Foreign Trade Taiwan.
"Kami tidak memblokir perusahaan Taiwan untuk berbisnis dengan ZTE. Tidak ada alasan dari pemerintah untuk menolah izin jika bisnis mereka legal," pungkasnya. (dtn)