Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DIY menyebut ada penumpang gelap dalam aksi hari buruh di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kemarin. PMII menyebut puluhan orang yang tiba-tiba bergabung tanpa kejelasan asal organisasinya.
"Jadi orang-orang penyusup yang kami maksud ada banyak orang, ada sekitar 30-40 orang yang memakai baju hitam, kemudian pakai slayer atau penutup muka," jelas Ketua PC PMII DIY, Faizi Zain kepada detikcom, Rabu (2/5/2018).
Menurutnya, penumpang gelap tersebut di luar aliansi dari sejumlah organisasi mahasiswa di Yogyakarta. Sejak awal, 'penumpang gelap' tersebut tidak ikut dalam rencana aksi, namun tiba-tiba datang bergabung ke barisan massa.
"Tidak ada identitas yang kemudian didapatkan. Jadi mereka datang ketika aksi sedang berlangsung. Ini justru massa aksi, kader-kader PMII itu tidak ada yang tahu. Waktu (persiapan aksi) mereka tidak ada yang datang," sebutnya.
Faizi menjelaskan, kini PMII dan organisasi mahasiswa lainnya yang tergabung dalam aliansi masih menyelidiki siapa penumpang gelap tersebut. Sebab, tidak ada massa aksi aliansi yang mengenali mereka.
"Kebetulan kalau dari pihak kepolisian itu cuma ada dua orang di luar orang PMII dan aliansi. Kader PMII masih 43 orang yang ditahan, itu rata-rata kader baru yang memang betul-betul murni aksi untuk merefleksikan hari buruh," ungkapnya.
Untuk kader PMII yang masih ditahan di Mapolda DIY, kata Faizi, kini masih dalam tahap proses pelepasan. Menurutnya, mahasiswa yang ditahan polisi akan dilepaskan setelah dilakukan tes urine.
"Yang jelas ini merupakan keteledoran dari kader, ini masih kita maklumi karena kader baru. Kedua, harus ada bimbingan lebih terkait persoalan demonstrasi, termasuk ketika kemudian ada indikasi penumpang gelap, itu yang harus diantisipasi," tutupnya. dtc