Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Radja Nainggolan harus mengubur mimpi tampil di Piala Dunia 2018. Memangnya seberapa buruk Nainggolan hingga dia tak terpilih masuk skuat Belgia?
Jika Anda tanyakan ini kepada fans AS Roma, tentu mereka akan marah besar jika menyebut Nainggolan tampil buruk dan tak pantas dipilih oleh pelatih Roberto Martinez untuk berangkat ke Rusia.
Tengok saja statistik Nainggolan musim lalu yang membuat enam gol dan 11 assist dari 42 penampilan di seluruh kompetisi. Dia pun jadi motor serangan Roma dari lini tengah dengan kemampuannya merangsek hingga kotak penalti lawan dan melepas tembakan jarak jauh.
Tak cuma itu, Nainggolan juga punya kemampuan memberikan umpan terobosan yang jitu dan mampu melapisi pertahanan dengan tekel-tekelnya. Belgia sejatinya punya gelandang komplet dalam diri Nainggolan.
Meski demikian, hal itu tidak cukup membuat Martinez kepincut untuk memilihnya masuk skuat provosional Belgia untuk Piala Dunia 2018. Dari 28 nama yang diumumkan, Nainggolan kalah bersaing dengan Moussa Dembele, Axel Witsel, Marouane Fellaini, Nacer Chadli, dan bahkan Adnan Januzaj.
Wajar jika fans Belgia marah besar dengan keputusan Martinez ini dan mereka ramai-ramai membuat petisi agar Nainggolan bisa berangkat ke Rusia bulan depan. Tapi nasi sudah jadi bubur dan Martinez sepertinya sudah keukeuh dengan keputusannya tak membawa Nainggolan.
Bahkan Martinez dikabarkan terbang langsung ke kota Roma beberapa hari lalu hanya untuk memberi tahu keputusannya itu langsung kepada Nainggolan.
Tapi, jika melihat perjalanan Belgia di bawah Martinez dalam dua tahun terakhir, tidak adanya nama Nainggolan bisa dimaklumi dan sangat wajar. Selain soal ketidaksukaan Martinez akan kebiasaan merokok Nainggolan, pola main Belgia saat ini disebut-sebut tidak cocok dengan gelandang 30 tahun tersebut.
Saat masih dilatih Marc Wilmots, Nainggolan nyaris tak tergantikan di lini tengah Belgia. Transfermarkt mencatat di Piala Eropa 2016, Nainggolan bahkan hanya sekali bermain sebagai pengganti saat menghadapi Republik Irlandia di fase grup. Sisanya Nainggolan selalu jadi starter di empat laga dengan torehan dua gol dan satu assist.
Sejak ditangani Martinez, Nainggolan hanya enam kali bermain dengan empat kali jadi starter dan dua kali pemain pengganti. Tapi, dari empat kali starter itu, Nainggolan cuma dua kali bermain penuh.
Statistiknya tidak oke karena tak satupun gol atau assist dibuatnya. Bahkan selama sesi kualifikasi Piala Dunia, Nainggolan cuma bermain dua kali dari 10 laga yang dilakoni Belgia.
Hal ini sudah menunjukkan ketidakcocokan Nainggolan dengan pola main Martinez. Selama ditangani Martinez, Belgia kerap bermain dengan formasi 3-4-3 di mana satu posisi gelandang tengah menjadi milik Kevin De Bruyne.
De Bruyne memang mulai dibiasakan bermain di posisi itu mengingat peran yang sama dilakoninya di Manchester City sepanjang musim ini. Sianya untuk Nainggolan, De Bruyne tampil luar biasa di posisi barunya itu.
Tak lagi bermain di sisi sayap seperti musim-musim sebelumnya, De Bruyne lebih sering bermain sebagai nomor 10 yang memanjakan trio pemain depan dengan umpan-umpan terobosan atau diagonal andalannya.
Sementara, De Bruyne sibuk membantu penyerangan maka harus ada satu pemain yang bertahan di garis tengah untuk jadi benteng terakhir sebelum lini pertahanan Belgia. Biasanya Martinez menempatkan Witsel, Fellaini, atau Dembele, yang memang punya naluri bertahan lebih baik ketimbang Nainggolan.
Jika bermain dengan formasi 3-4-1-2, maka bakal skema double pivot bakal diterapkan oleh Martinez untuk menunjang De Bruyne. Biasanya Witsel-Fellaini, Dembele-Fellaini, atau Witsel-Dembele. Untuk jadi pelapis ketiga gelandang bertahan itu ada Youri Tielemans.
Apalagi dengan dua winger yang begitu agresif yakni Yannick-Carrascao dan Nacer Chadli/Thomas Meunier, maka tak mungkin jika Martinez menempatkan Nainggolan yang berisiko pertahanan mudah dijebol.
Jadi satu-satunya cara untuk Nainggolan membatalkan pensiunnya adalah jika Martinez tak lagi melatih Belgia, Tapi, kapan?dtc