Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Cara atau pola transaksi masyarakat Indonesia mulai berubah. Hal ini bisa ditandai dengan meningkatnya penggunaan uang elektronik di masyarakat.
Regional CEO Bank Mandiri Sumatera I, HR Parlindungan Hutahaean, mengungkapkan, saat ini Indonesia tengah bergerak dari transaksi tunai ke arah transaksi nontunai.
"Kita bisa lihat, saat ini mulai banyak tempat-tempat usaha yang menerima transaksi nontunai," katanya pada pembukaan Mandiri Ramadhan Fair, di Istana Maimun, Medan, Rabu (30/5/2018) malam.
Diungkapkannya, berdasarkan data bank sentral, rata-rata nilai transaksi harian pengguna uang elektronik sepanjang tahun lalu mencapai Rp 60 miliar, atau naik 120% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 27,7 miliar.
Dia merinci lebih jauh, sepanjang 2017 total transaksi uang elektronik mencapai Rp 12,3 triliun, atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 7 triliun.
"Dari hal tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa cara bertransaksi masyarakat Indonesia sudah mulai berubah," jelasnya.
Peralihan transaksi ini tidak lain merupakan campur tangan aturan Bank Indonesia mengenai uang elektronik di tahun 2009. Untuk mendorong transaksi uang elektronik tersebut, lima tahun kemudian, yakni di tahun 2014, Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Dalam rangka mendukung gerakan tersebut, pihaknya menyelenggarakan Mandiri Ramadhan Fair mulai 30 Mei hingga 10 Juni mendatang di Istana Maimun. Seluruh transaksi di tenant-tenant yang berpartisipasi pada even pameran dan bazaar itu wajib menggunakan uang elektronik atau transaksi nontunai.