Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Blitar. Paslon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno berjaya di kandang banteng, Kota Blitar. Hasil rekapitulasi sementara di posko pemenangan PDIP menyatakan paslon Pilgub Jatim 2018 nomor dua ini mendapat perolehan suara sebanyak 60,18%. Sedangkan rivalnya, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak mengantongi perolehan suara sementara sebesar 39,82%.
Dari tiga kecamatan di Kota Blitar, Kecamatan Sananwetan mencatatkan angka perolehan tertinggi untuk Gus Ipul-Puti, yaitu sebanyak 16.894. Sementara Khofifah-Emil memperoleh suara 10.986.
Disusul Kecamatan Sukorejo, pasangan Cagub Jatim yang diusung PDIP ini memperoleh suara sebanyak 15.352, sedangkan pasangan Khofifah-Emil memperoleh suara 10.725.
Sementara di Kecamatan Kepanjen Kidul, Gus Ipul-Puti memperoleh 13.813 suara dan Khofifah-Emil meraup 8.784 suara.
Total rekapitulasi sementara yang dihimpun tim pemenangan di posko PDIP Kota Blitar Gus Ipul-Puti adalah sebesar 460.089 suara, sedangkan pasangan Khofifah-Emil memperoleh 304.095 suara. Dari jumlah total perolehan suara itu juga tercatat sebanyak 2.245 surat suara dinyatakan tidak sah.
"Kami tetap bersyukur. Ini menunjukkan sinergi luar biasa kaum nasionalis dan religius. Kota Blitar itu Kota Proklamator. Kotanya Bung Karno. Selain itu, ini juga menunjukkan rekam jejak kepemimpinan Bapak Samanhudi selaku wali kota," kata Wakil Ketua DPC PDIP Kota Blitar Zaenal Efendi pada detikcom, Rabu (27/6/2018).
Angka ini tidak jauh beda dari perhitungan sementara tim pemenangan Khofifah-Emil. Di posko pemenangan Jalan Nias, hasil rekapitulasi sementara menunjukkan angka 62% untuk pasangan Gus Ipul-Puti dan 38% perolehan suara sementara untuk pasangan Khofifah-Emil.
Sekretaris IV tim pemenangan Ridho Handoko paslon Khofifah-Emil mengaku maklum dengan hasil ini. Selain Kota Blitar memang mayoritas simpatisan PDIP, koalisi dukungan terhadap paslon nomor 2 itu juga lebih kuat.
"Koalisi PDIP dengan PKB, Gerindra dan PKS memang lebih kuat. Di parlemen saja perbandingan angka itu sangat mencolok. 17 banding 9 ," jelas Ridho.
Sedangkan Demokrat mengusung Khofifah-Emil berkoalisi dengan Hanura, PAN, Nasdem, PKPI dan Golkar. "Tapi dari koalisi itu, PAN dan PKPI non parlemen. Tapi nggak papa. Yang penting perhitungan sementara di tempat lain Khofifah-Emil masih berjaya," pungkasnya. (dtc)