Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Harga daging ayam masih terpatok tinggi, bahkan beberapa waktu lalu harganya sempat menyentuh Rp 50 ribu per ekornya. Di tengah lonjakan harga, tentunya masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan proteinnya entah dengan tetap memakan daging ayam atau memilih alternatif lain semisal ikan.
Ini pula yang membuat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, tergelitik untuk menulis imbauan kepada masyarakat lewat akun Twitternya.
"Ayam mahal?? Daging mahal?? SAAT nya makan IKAN!!! Lebih sehat, bebas cholestrol jelek, banyak omega yg bisa bikin kita lebih pintar & sehat !!!!!!," tulis Menteri Susi, seperti dikutip pada Selasa (24/7).
"Gak bisa makan ikan bu, tulangnya suka ketelen, nyangkut ditenggorokan, sakit bangeeeeet. daging ayam aman gak ada tulang," canda salah seorang netizen yang kemudian kembali dijawab oleh Menteri Susi.
"Ahhhh alasan saja .. ikan bikin sehat & pintar !!!" katanya.
Melihat interaksi Menteri Susi dengan warganet yang satu itu, beberapa ada yang tertawa dan menuliskan komentar lain.
"Hahaha diomelin bu mentri," sahut netizen lain.
dr H. Engkus Kusdinar Achmad, MPH, dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menjelaskan beberapa waktu lalu bahwa ikan memang sumber makanan yang sudah sepatutnya dimanfaatkan oleh Indonesia.
"Ikan itu memang sudah budaya timur, sebagai negara bahari makan ikan memang harus didorong," ungkapnya.
Dituturkan olehnya, ikan punya keunggulan lebih dari berbagai jenis daging lainnya. Selain karena kolesterolnya jauh lebih sedikit, daging putih dari ikan terasa lebih aman.
"Dari segi ternak, pasti lebih alamiah, sementara ayam atau daging lainnya ada lebih banyak risiko modifikasi pangan," terang pria yang mengambil gelar magisternya di University of California Los Angeles tersebut.
Ikan juga kaya akan omega 3 dan 6, lemaknya pun tidak jenuh. Selain itu terdapat antioksidan yang bermanfaat untuk melawan penyakit kanker.
Yuk makan ikan biar enggak ditenggelamkan Menteri Susi hehehe. (dth)