Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Purwakarta - Kematian Siti Munasiroh ART yang diduga tidak wajar, menyimpan kisah bagi para tetangga di sekitar kediaman majikannya di Blok 5 no 71 Perumahan Ganda Sari, Cigelam, Babakan Cikao, Purwakarta.
Siti yang sudah bekerja selama 11 tahun ini, kerap dihukum oleh majikan. Salah satu warga mengaku sempat melihat siti berdiri di depan rumah sampai larut malam.
"Di setrap di depan rumah, gak boleh duduk. Saya sama Uni tahu, dari maghrib (petang) sampe jam 11 malam di depan rumah, saya suruh masuk, cuma enggak enak sama orang rumahnya kayak mau marah gitu. Katanya (majikannya) juga ngelihatin dari kaca," ungkap Mamah Dina saat di temui wartawan di sekitar rumah pelaku, Jumat (03/08/2018).
Menurut Mamah Dina, saat itu Siti sempoyongan hampir terjatuh. Warga yang melihatnya mengasihaninya namun tak bisa berbuat apa-apa.
Selama ini, lanjut dia, warga tidak mengetahui aktivitas di dalam rumah berwarnakan cream dan berpagar teralis besi tersebut. Pemilik rumah tidak bernah bergaul dengan warga sekitar. Rumah yang dihuni oleh tiga orang yaitu J, K, dan Siti sangat tertutup.
"Enggak pernah bertetangga, datang pergi (kerja) teh langsung masuk ke rumah. gak ada rasa gimana gitu ke tetangga", ucapnya menambahkan.
Mamah Dina mengatakan, terakhir menolong korban sudah dalam kondisi koma, tubuhnya sudah tidak dapat bergerak meski dibangunkan.
"Saya yang memaksa dibawa ke rumah sakit, kelihatannya (majikannya) enggak ada rasa iba, dia kayak yang gemeteran gimana gitu kayak yang rasa bersalah," katanya
Hal senada dikatakan Yuli dan Sinambela, dua warga yang rumahnya tidak jauh dari rumah pelaku.
"Saya ngelihat lagi ngepel di depan. Ngelihatnya kasian kurus kering, kurus banget. Setelah ngepel langsung masuk ke rumah, pintu dikunci rapat-rapat," ucap Sinambela.
Siti Munasiroh adalah seorang asisten rumah tangga (ART) yang sudah 11 tahun mengabdi ke majikannya J, namun dalam jangka waktu yang cukup lama, siti tidak pernah diberi kesempatan untuk keluar rumah bahkan menghubungi keluarga sekalipun.
Kematiannnya dicurigai tidak wajar. Sebab Siti di kubur di TPA setempat dengan kondisi masi mengenakan pakaian lengkap, penguburan siti pun terkesan tergesa-gesa yang membuat warga curiga, polisi pun turun tangan hingga melakukan autopsi setelah sebelumnya menggali kuburan siti.
Hingga saat ini penyidikan kasus kematian siti masih bergulir di Jajaran Satreskrim Polres Purwakarta.
Dua orang sudah di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus KDRT dengan pasal 44 dan atau 45. Dua tersangka tersebut dikenakan wajib lapor dan belum di lakukan penahanan. dtc