Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, tentang penyederhanaan bahasa daerah beberapa waktu lalu, menyinggung kalangan pekerja budaya, khususnya di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu dianggap kontraproduktif dengan upaya yang dilakukan sejumlah pihak, khususnya para budayawan untuk melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.
Direktur Literasi Sumatera, Jhon Fawer Siahaan, menyampaikan kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (15/8/2018), tidak mengerti mengapa Mendikbud mengatakan hal itu. Menurutnya justru kekayaan Indonesia salah satunya ada pada keragaman bahasa daerah yang dimilikinya.
Direktur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) Thompson Hs beberapa waktu lalu juga menanggapi pernyataan Mendikbud itu. Baginya upaya mengangkat bahasa daerah bahkan semakin penting untuk dilakukan sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.
Salah satu alasan perlunya penyederhanaan bahasa daerah itu seperti yang diungkap Mendikbud, karena dalam beberapa kasus bahasa daerah mempengaruhi sistem komunikasi. Bahkan di antara sesama penuturnya.