Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini ternyata memberikan dampak positif terhadap APBN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa setiap pelemahan atau depresiasi Rp 100 per US$ maka ada kenaikan penerimaan dan belanja negara.
"Pelemahan 100 rupiah mempengaruhi kenaikan penerimaan Rp 4,7 triliun dan belanja naik Rp 3,1 triliun," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku dampak dari dinamika nilai tukar ini bukan soal dan rugi pada APBN.
"Mengelola APBN itu bukan untung rugi, kalau APBN sehat maka ekonomi lebih baik lagi," tambah dia.
Dia menyampaikan, di tengah dinamika nilai tukar ini pemerintah berhasil mencatatkan penerimaan negara sebesar Rp 1.152 triliun atau 60,8% dari target sebesar Rp 1.894,7 triliun.
"Dengan akselerasi lebih tinggi karena penerimaan tumbuh tinggi maka primary balanced 31 Agustus sangat rendah positif Rp 11 triliun," jelas dia.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pemerintah masih tetap hati-hati dalam menjalankan APBN terlebih lagi ketidakpastian global masih menghantui.
"Tahun lalu, primary balanced defisitRp Rp 84 triliun dan menjadi positif Rp 11 triliun, perbaikannya jauh lebih nyata, defisit anggaran Rp 150 triliun, tahun lalu Rp 220 triliun, ini perbaikan postur kita, kita tetap jaga fiskal kita secara hati-hati," tutup dia. (dtf)