Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Dor! Peristiwa peluru nyasar terjadi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Peluru-peluru ini 'menghujani' ruang anggota dewan.
Singkat cerita, peristiwa terjadi pada hari Senin (15/10) saat peluru nyasar ke ruang milik Anggota DPR F-Gerindra Wenny Warouw dan Anggota DPR F-Golkar Bambang Heri Purnama. Polisi sudah menetapkan dua orang PNS Kemenhub berinisial IAW dan RMY jadi tersangka.
Ternyata, peluru-peluru tersebut juga nyasar ke ruangan Anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Anggota Fraksi PAN Totok Daryanto. Kedua peluru tersebut ditemukan polisi hari ini. Total ada empat peluru 'menghujani' gedung DPR.
"Kalau lihat fakta ada empat di lantai 13, 16, hari ini lantai 10 dan 20 faktanya ada empat peluru nyasar. Dua yang ditemukan kemarin sudah diperiksa di Labfor dan dua baru diketahui hari ini di lantai 20 dan 10," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu dalam jumpa pers di gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Masih di hari yang sama, sebuah peluru nyasar kembali ditemukan di ruang kerja anggota Dewan Fraksi Demokrat Khatibul Umam Wiranu di ruang nomor 915. Peluru ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB.
Tidak lama setelah itu, Tim Puslabfor Bareskrim Polri tiba di ruang Khatibul. Tiga petugas berseragam biru menenteng 3 koper. Satu koper besar dan dua koper kecil.
Untuk memastikan ada atau tidaknya peluru lain yang masih tertinggal, Polisi menyisir sejumlah tempat di gedung DPR. Arah tembakan dari peluru itu juga sedang dipetakan.
"Tadi sudah kita sisir, nanti apakah ada temuan-temuan berikutnya atau tidak, kalau ada kita cek. Kita kan belum lihat di sana. Nanti kalau sudah informasi ada di lantai 9 ya, anggota masih di sana. Kita kan olah TKP di sana untuk melihat seperti apa, apanya yang pecah atau mengenai kaca atau mengenai tembok," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (17/10). dtc