Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Otoritas Jepang akan memperketat aturan konsumsi alkohol bagi setiap pilot, kopilot dan awak pesawat. Hal ini dilontarkan setelah seorang kopilot maskapai Japan Airlines ditangkap di Inggris karena kedapatan memiliki level alkohol 10 kali lipat dari batas normal.
Seperti dilansir The Mainichi dan NHK, Jumat (2/11/2018), Kementerian Transportasi Jepang akan menyusun standar umum untuk level alkohol bagi pilot, kopilot dan awak seluruh maskapai penerbangan.
"Kami akan menggunakan seluruh cara yang mungkin untuk memastikan keselamatan penerbangan," tegas Menteri Transportasi Jepang, Keiichi Ishii, dalam pernyataannya kepada wartawan, seperti dilaporkan Kyodo News.
Ditambahkan Ishii bahwa pemerintah Jepang akan mempelajari standar-standar konsumsi alkohol yang telah diberlakukan oleh negara lain.
Diketahui bahwa otoritas penerbangan di Amerika Serikat dan Eropa telah menetapkan standar bersama untuk level alkohol yang diperbolehkan secara legal dalam napas dan darah pilot juga awak pesawat.
Untuk Jepang sendiri, selama ini otoritas penerbangan Jepang membiarkan masing-masing maskapai menetapkan standar tersebut. Kementerian Transportasi berencana mengajukan aturan soal konsumsi alkohol secara detail, mungkin pada akhir tahun mendatang.
Pernyataan ini disampaikan setelah seorang kopilot Japan Airlines (JAL) ditangkap polisi Inggris saat hendak menerbangkan pesawat dari Bandara Heathrow, London ke Bandara Haneda, Tokyo. Penangkapan dilakukan setelah pengemudi bus bandara menyadari bau alkohol yang menyengat dari napas si kopilot dan melapor ke polisi setempat. Usai diamankan polisi, kopilot itu diminta melakukan pemeriksaan darah.
Hasilnya mengonfirmasi bahwa kopilot itu memiliki level alkohol 189 miligram per 100 mililiter darah di dalam sistem tubuhnya. Jumlah itu mencapai 10 kali lipat dari batas legal untuk pilot yang berlaku di Inggris, yakni 20 miligram. Kopilot itu diidentifikasi bernama Katsuoshi Jitsukawa (42).
Pemeriksaan darah dilakukan sekitar 50 menit sebelum penerbangan. Akibatnya, penerbangan tujuan Tokyo itu mengalami penundaan selama 1 jam 9 menit. Pihak JAL menyebut kopilot tersebut telah menjalani pemeriksaan napas sebelum bergegas ke pesawat, namun tampaknya pemeriksaan dilakukan tidak dengan benar. "Kami yakin (pemeriksaan napas) tidak dilakukan secara tepat," ucap Direktur Komunikasi JAL, Muenaki Kitahara.
Selain insiden di London, insiden serupa melanda maskapai All Nippon Airways pekan lalu. Setidaknya lima penerbangan di Okinawa mengalami penundaan setelah seorang pilot terlambat datang karena mengalami hungover setelah minum-minum semalam sebelumnya.(dtc)