Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Agusyah Ramadani Damanik, menilai pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak pada 2019 sangat riskan atau rentan konflik. Dia meyakini akan sangat banyak potensi masalah yang mungkin akan terjadi.
"Untuk pertama kalinya pemilu legislatif dan Pilpres digelar bersamaan. Total ada 5 kertas suara yang akan masyarakat coblos pada 17 April 2019. Ada 5 kotak surat suara, salah memasukkan surat suara sangat mungkin terjadi, begitu juga dengan salah perhitungan," ujar Agus didampingi Komisioner Divisi Hukum, Zefrizal, dan Sekretaris KPU Medan, Nirwan, saat meninjau gudang logistik di Lanud Soewondo, Medan, Rabu (5/12/2018).
Selain itu, potensi masalah lain ketika ada masyarakat yang pindah memilih, khususnya masyarakat yang berasal dari luar Kota Medan. Misalnya, ada yang pindah memilih dari Aceh, dia hanya bisa dapat 1 surat suara yakni surat suara Pilpres. Kalau dari Sergai yang pindah memilih ke Medan bisa dapat 2 surat suara yakni Pilpres dan DPR RI, karena Medan dan Sergai satu daerah pemilihan.
"Ketika ada kelebihan pemberian surat, suara muncul masalah baru. Makanya begitu komplek persoalan di Pemilu serentak 2019 ini, makanya dibilang riskan terhadap masalah," imbuh Agusa. Karena itu, dia berencana menggelar bimtek (bimbingan teknis) terpadu yang melibatkan Bawaslu agar potensi masalah yang terjadi bisa diminimalisir.
Belum lagi persoalan logistik seperti bilik suara dan kotak suara yang terbuat dari karton. Agus pun mengakui hal itu berpotensi menjadi masalah, baik saat penyimpanan di gudang maupun ketika pendistribusian.
"Selama di gudang harus diperhatikan betul, tidak boleh karton surat suara langsung menyentuh lantai, makanya dibatasi menggunakan kayu. Selanjutnya, secara berkala dilakukan penyiraman antihama rayap. Itu dilakukan agar menjaga kondisi logistik tetap dalam keadaan baik hingga pelaksanaan Pemilu 2019," paparnya.
KPU Medan juga berkordinasi dengan pihak BMKG mengenai prakiraan cuaca ketika proses pendistribusian logistik ke panitia pemungutan suara (PPS) di kelurahan mulai dilakukan. "Kalau cuaca tidak baik atau hujan, tentu akan diantisipasi lebih jauh," tutur Agus.