Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, meminta santri melek usaha agar bisa menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja. Menurutnya, 60% santri bisa menjadi pengusaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja.
“Enam puluh persen santri, jika diberi kejuruan untuk diberikan pelatihan, pendampingan dan permodalan bisa menciptakan lapangan kerja,” ujar Sandiaga saat hadir di acara yang digagas OK OCE, Barisan Kyai dan Santri Nadhliyin (BKSN) dan Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Umat, di Sidoarjo, Jawa Timur, melalui keterangan tertulis, Minggu (20/1/2019).
Menurut mantan wakil gubermur DKI itu, sudah saatnya Indonesia berjihad di bidang ekonomi. Karena jika dibiarkan terus, ekonomi sekarang ini kian memberatkan hidup masyarakat. Harga-harga melambung tinggi dan sulit mencari kerja.
Pria yang akrab disapa Sandi itu pun menyatakan, Program Gerakan Ekonomu Rakyat (Gerak) One Kota/Kabupaten One Center Enterpreneurship (OK OCE) sudah bergerak untuk mendampingi dan memberikan pelatihan kepada para santri.
“Gerak OK OCE bersama BKSN akan membuat santri melek usaha. Pengusaha adalah pikiran atau mind. Jika mereka terus diingatkan untuk menciptakan lapangan kerja, ketimbang mencari kerja, saya yakin 60% santri bisa menjadi santripreneur baru. Kami punya program magang untuk santri sampai ke luar negeri,” ucapnya.
Sandi menyatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya menjadi pusat industri halal dunia.
“Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan 4.000 triliun. Indonesia masih nomor 5. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Saya akan openi betul pesantren. Republik ini punya utang besar pada pesantren. Pesantren In Shaa Allah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja,” ujar Sandi.
“Wes wayahe (sudah waktunya). Politik boleh berbeda pilihan. Persaudaraan atau Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah nomor 1, kalau presiden nomor 2,” tuturnya.