Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Wellington - Seorang turis asing di Selandia Baru kaget ketika menyadari dirinya harus membayar mahal saat naik taksi lokal. Pria ini mengaku dirinya harus membayar NZ$ 930 (Rp 8,8 juta) hanya untuk perjalanan taksi selama lima menit.
Dilaporkan media lokal Selandia Baru, Stuff dan dilansir The Independent, Kamis (31/1/2019), peristiwa ini terjadi saat turis asal Skotlandia bernama John Barrett ini baru tiba di Wellington, North Island, Selandia Baru bersama istrinya. Barrett menuturkan bahwa dirinya ingin naik taksi menuju hotel tempatnya menginap.
Saat itu, Barrett dan istri memutuskan naik taksi di luar stasiun kereta Wellington. Jarak hotel dengan stasiun disebut Barrett hanya mencapai 500 meter saja.
Perjalanan dengan taksi itu ditempuh selama 5 menit saja namun Barrett ditagih biaya sebesar NZ$ 930 atau setara Rp 8,8 juta.
Menurut Barrett, taksi berwarna putih yang ditumpanginya memiliki tanda 'Wellington' di bagian atapnya dan sang sopir memiliki kartu identitas yang jelas.
Dituturkan Barrett bahwa mesin argo taksi menunjukkan besaran biaya yang harus dibayar ada di bawah angka NZ$ 10. Namun, lanjut Barrett, tangan sang sopir menutupi mesin argo taksi tersebut saat dirinya membayar dengan MasterCard miliknya.
Barrett juga tidak mendapat struk untuk transaksi tersebut. Tidak diketahui pasti mengapa dia tidak meminta bukti transaksi itu kepada sang sopir. Baru disadari oleh Barrett bahwa dirinya membayar terlalu mahal, saat kartu kreditnya ditolak ketika dia membeli sesuatu di supermarket setempat.
Ketika memeriksa tagihan, Barrett baru menyadari bahwa dirinya membayar NZ$ 930 kepada 'Taxi Wellington'. Hasil pemeriksaan The Independent gagal menemukan perusahaan taksi dengan nama tersebut.
Diketahui bahwa pasaran taksi di Selandia Baru tidak diregulasi dan sopir taksi yang ditumpangi Barrett bekerja secara independen.
Laporan media lokal, newshub.co.nz, menyebut Barrett telah menghubungi Wellington Combined Taxi dan diberitahu bahwa sopir taksi yang dicarinya tidak bekerja untuk mereka. Barrett juga menghubungi operator taksi lainnya, namun hasilnya nihil. Dia tidak menemukan sopir taksi yang ditumpanginya.
Barrett pun mengajukan laporan secara online kepada Dewan Kota Wellington. Seorang juru bicara Departemen Transportasi Selandia Baru menuturkan kepada Stuff bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan jika sopir taksi telah teridentifikasi.
Kasus ini mengingatkan pada kasus dua turis Thailand yang harus membayar 237 Euro (Rp 3,7 juta) untuk perjalanan taksi dari Bandara Charles de Gaulle ke kota Paris, Prancis. Biaya sebesar itu mencapai lima kali lipat dari biaya seharusnya. Sang sopir taksi akhirnya divonis 8 bulan penjara.dtc